Bisnis.com, JAKARTA — Analis dari Samuel Sekuritas menilai, kesepakatan tarif 0% terhadap produk Amerika Serikat (AS) yang masuk ke Indonesia dapat menimbulkan dampak negatif terhadap industri peternakan dan pertanian lokal.
Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia Harry Su mengatakan tarif 0% akan membuat produk Amerika Serikat (AS) membanjiri Indonesia, yang berpotensi menimbulkan masalah baru.
Salah satu yang terdampak dari produk-produk dengan tarif 0% itu adalah sektor pertanian dan peternakan.
Jika ayam dari AS masuk ke Indonesia, dia khawatir, pelaku usaha unggas lokal terdampak. Sekitar 5 juta pekerjaan terancam hilang.
“Ini berarti 5 juta pekerjaan akan langsung hilang,” ujar Harry.
Kondisi serupa juga berlaku untuk komoditas jagung. Harry mengatakan, petani lokal terancam gulung tikar jika jagung dari AS masuk dengan bebas ke Indonesia lantaran biaya produksi lokal yang jauh lebih tinggi daripada AS.
Baca Juga
“Petani lokal kita juga akan gulung tikar karena biaya produksi kita jauh lebih tinggi daripada di AS,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia mengharapkan pemerintah dapat melindungi industri dalam negeri di tengah kesepakatan tarif tersebut.
Dalam catatan Bisnis, Trump mengumumkan akan mengenakan tarif impor 19% terhadap produk asal Indonesia yang masuk ke negaranya. Besaran tarif itu lebih rendah dari sebelumnya 32%.
Besaran tarif 19% itu diumumkan Trump usai melakukan proses negosiasi yang cukup panjang antara pemerintah Indonesia dan AS hingga akhirnya dicapai kesepakatan pada Selasa (15/7/2025).
Dalam kesepakatannya, Trump menyebut bahwa AS tidak akan membayar tarif apa pun kepada Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan.
Sementara, Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 19%.
“Mereka akan membayar 19% dan kami tidak akan membayar apa pun ... kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan,” kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/7/2025).