Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta Tollroad Development (JTD) selaku pemegang konsensi 6 ruas tol dalam kota Jakarta belum akan mengubah rencana untuk membangun tol dalam kota dalam sekaligus.
Kendala pembebasan tanah, kepadatan kota serta kesanggupan kontraktor menyediakan beton pracetak dalam jumlah besar menjadi tantangan yang dipertimbangkan oleh JTD untuk memenuhi permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama agar pembangunan tol ini dapat dibangun sekaligus 6 ruas dan rampung pada 2018.
Pihak JTD tetap akan membangun jalan tol ini ruas demi ruas seperti yang tertuang dalam perjanjian dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Namun usulan Wakil Gubernur DKI tetap menjadi pertimbangan.
"Kita sedang simulasi pembangunan [6 ruas tol] sekaligus," kata Putu Ngurah Wirawan, Kepala Divisi Komunikasi JTD kepada Bisnis.com, Kamis (21/8).
Dia mengemukakan jika pembangunan dilakukan sekaligus maka akan menambah kemacetan di dalam kota Jakarta karena di saat yang bersamaan juga sedang dilakukan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dari Utara hingga Selatan Jakarta.
Selain itu juga diperhitungkan jika pemerintah memberi izin berlanjutnya proyek transportasi monorel di tengah kota.
"Kampung Melayu-Tanah Abang - yang konstruksinya juga melayang dan panjangnya hanya 5 kilometer - perlu waktu 2 tahun," katanya membandingkan dengan 6 ruas tol yang akan dibangun melayang sepanjang 69,77 kilometer.