Bisnis.com, SURABAYA--Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menguraikan pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi akan tetap dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Chairul menguraikan pemerintah tetap menjaga agar kuota 46 juta Kiloliter sesuai asumsi APBN 2014 tetap bisa berjalan hingga akhir tahun. Meski Pertamina tidak lagi membatasi distribusi harian bahan bakar minyak bersubsidi.
"Pemerintahan ini akan tetap memberlakukan pembatasan sampai akhir tahun. Pembatasan penyaluran di tol tetap dilakukan, di Jakarta juga dilakukan," jelasnya seusai diskusi di Muktamar PKB di Surabaya, Minggu (31/8/2014).
Meski demikian, lanjut dia, pembatasan lanjutan harus tetap dilakukan pemerintahan berikutnya selepas Oktober tahun ini. Menurutnya bila selepas periode tersebut ada potensi kuota yang dipatok terlampaui, pemerintah bisa mengambil kebijakan lanjutan.
"Ada hal yang bisa dilakukan pemerintah bila kuota 46 juta jebol, kita tidak hanya menjaga sampai 20 Oktober tetapi sampai ke depan," tambahnya.
Menurutnya revisi APBN juga tetap bisa dilakukan dengan meminta persetujuan dengan DPR. Meski pun demikian, dia menegaskan pemerintahan yang baru nantinya tetap harus melakukan pengendalian penyaluran BBM bersubsidi.
Dalam perkembangan berbeda, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui pernyataan di video yang diunggah di Youtube menegaskan pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Kepala Negara menilai penaikan harga akan membebani beban masyarakat setelah tahun ini menanggung beban kenaikan listrik.