Bisnis.com, SEMARANG—Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mencatat penjualan rumah hunian pada triwulan II/2014 tumbuh melambat atau turun 32,36% quarter to quarter, setelah pada triwulan sebelumnya juga mencatat penurunan yang lebih dalam 46,24% (qtq).
Sutikno, Kepala BI Kanwil V Jawa Tengah - DIY menyatakan meski pertumbuhan penjualan rumah hunian di Jateng pada triwulan II/2014 kembali mengalami penurunan, namun Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) naik tipis 0,08% (qtq) ke level 168,19.
"Hasil survei ini tidak jauh berbeda dengan yang diekspektasikan sebelumnya 168,23. Kenaikan IHPR Jawa Tengah masih sejalan dengan IHPR nasional yang juga tumbuh 1,69% (qtq) menjadi 176,32," paparnya, Selasa (2/9/2014).
Lebih lanjut diuraikan indeks untuk rumah tipe menengah dan rumah tipe kecil masing-masing tumbuh 1,15% dan 0,37%, sementara indeks untuk rumah tipe besar tumbuh negatif, mengalami penurunan 0,75% (qtq).
Sutikno menegaskan, secara tahunan pertumbuhan IHPR Jateng terus menunjukkan tren perlambatan dilihat pada triwulan II/2014 IHPR tercatat tumbuh 3,5% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan I/2014 sebesar 4,67% (yoy) dan 5,45% pada triwulan IV/2013.
Menurutnya tren perlambatan pertumbuhan indeks diprediksi masih akan terus berlanjut di triwulan III/2014 dengan perkiraan pertumbuhan 2,49%.
"Kecenderungan meningkatnya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bank umum tampaknya telah menahan laju permintaan rumah hunian," tambahnya.
Selain itu, diterapkannya kebijakan pembatasan uang muka atau loan to value (LTV) pada September 2013 juga turut menahan gelembung peningkatan harga properti di Jateng, sehingga laju pertumbuhan indeks cenderung melambat.
Sementara itu perlambatan pertumbuhan harga properti ini diharapkan dapat turut mengerem laju inflasi Jateng khususnya dari sektor properti.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jateng M.R. Priyanto mengutarakan penjualan properti akan terpengaruh beberapa kebijakan selain terkait bunga KPR dan LTV.
"Isu kenaikan harga BBM juga berakibat pada kenaikan penjualan rumah maupun properti lain, tapi penjualan tetap prospektif karena masyarakat membutuhkan," ujarnya.
Survei Properti: Penjualan Hunian Tertekan
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mencatat penjualan rumah hunian pada triwulan II/2014 tumbuh melambat atau turun 32,36% quarter to quarter, setelah pada triwulan sebelumnya juga mencatat penurunan yang lebih dalam 46,24% (qtq).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

5 menit yang lalu
Wamentan soal Kuota Impor Dihapus: Cuma untuk Komoditas Tertentu
5 menit yang lalu
Konsumsi BBM Turun Selama Periode Mudik Lebaran Tahun Ini

5 menit yang lalu
Pengalaman Mudik Nyaman dan Aman Bareng Hyundai Santa Fe

19 menit yang lalu
Simak Aturan Membawa Power Bank di Pesawat Lion Air Group

20 menit yang lalu
Kementerian ESDM Buka Suara soal Wacana RI Impor LNG dari AS
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
