Bisnis.com, DENPASAR - Rencana Presiden terpilih Joko Widodo memotong anggaran rapat dan perjalanan dinas di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 membuat gelisah kalangan pariwisata Bali.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace mengungkapkan pemotongan itu akan berpengaruh terhadap kegiataan wisata meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE).
Menurutnya, jika rencana itu terealisasi maka akan menurunkan jumlah wisatawan MICE dan tingkat pemanfaatan fasilitas konvensi di Bali Selatan.
“Harus dipikirkan dari sekarang, kalau tidak ada rapat besar di Bali berarti harus mencari alternatif lain [pemasukan],” jelasnya saat rapat dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung di Denpasar, Kamis (11/9/2014).
Mantan Bupati Gianyar ini menjelaskan wisatawan konvensi berkontribusi cukup signifikan terhadap pariwisata Bali. Karena itu, untuk mengurangi ketergantungan dengan kegiataan rapat pemerintah pusat, dia mendorong pelaku wisata sektor ini mulai menyasar tender kegiataan internasional.
Pemprov Bali juga didorong ikut membantu mempromosikan infrastruktur dan fasilitas yang tersedia di Bali Selatan agar dapat mempertahankan kontribusinya. Langkah itu perlu ditingkatkan agar Bali tidak kalah dengan Singapura yang memiliki fasilitas sama seperti Bali.
“Venue sudah ada dan Bali pasti dipertimbangkan, selain itu masih banyak perusahaan domestic skala besar di Jakarta yang bisa dijadikan pasar, karena selama ini belum dibidik secara serius,” jelasnya.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ngurah Wijaya mengatakan industri MICE akan kena dampak besar akibat keputusan Joko Widodo tersebut. Karena itu, menurutnya, pelaku industri tersebut harus promosi ekstra keras untuk meningkatkan pendapatan.
“Saya yakin Pak Jokowi akan melakukan itu [pemangkasan], maka tidak ada pilihan selain harus lebih gencar berpromosi,” tuturnya.
Bali merupakan salah satu lokasi MICE andalan di Indonesia. Pusat MICE di Pulau Dewata terdapat di Kawasan Nusa Dua, Kuta, Sanur, dan Ubud. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat, Bali dan DKI Jakarta merupakan daerah yang paling siap menyediakan pariwisata MICE.
Bahkan, Provinsi Bali diprediksi akan menjadi wilayah pertama yang paling banyak didatangi turis segmen MICE, lebih tingi dari Jakarta. Hal itu ditopang oleh meningkatnya fasilitas yang dibutuhkan industri MICE, seperti bertambahnya pusat konvensi (convention center) dan infrastruktur yang memadai.
Jokowi Bakal Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas, Pelaku Wisata di Bali Mulai Resah
Rencana Presiden terpilih Joko Widodo memotong anggaran rapat dan perjalanan dinas di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 membuat gelisah kalangan pariwisata Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Feri Kristianto
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
2 jam yang lalu