Bisnis.com, JAKARTA - Pesatnya pertumbuhan bisnis hotel di Banjarmasin khususnya dalam tiga tahun terakhir perlu disikapi dengan hati-hati.
General Manager Ratan Inn Hotel Banjarmasin Faisal Tranggono memeperkirakan terjadi pertumbuhan sekitar 100 kamar setiap tahunnya. Dia mengatakan jumlah kamar yang akan masuk pada tahun depan jauh lebih banyak lagi.
Beberapa brand yang dipastikan akan segera memasuki bisnis hotel di Banjarmasin adalah Fave, Horison, dan Best Western. Sementara itu nama-nama yang sudah aktif saat ini adalah Aston, Mercure, Novotel, Golden Tulip, Swissbel, dan Dafam.
"Dulu Ratan Inn [yang beroperasi sejak 2007] merupakan single fighter. Sejak 2012, mulai muncul hotel baru yang semakin banyak. Kalau kuenya banyak, pertumbuhan ini akan positif, tapi kuenya tidak sebanyak itu," ungkapnya dalam wawancara di Banjarmasin.
Dia mengkhawatirkan jika pertumbuhan tidak dibatasi, kelebihan pasokan berpeluang terjadi dalam dua tahun ke depan. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat perlu hati-hati dalam memberikan izin pembangunan hotel baru.
"Kalau sudah berlebih akan perang harga. Bagi masyarakat juga akan mempengaruhi pendapatan mereka, jika terjadi hal seperti itu. Kita harus mampu menjaga pertumbuhan ini terjadi dalam koridor yang sehat," tuturnya.
Menurutnya, pertumbuhan hotel yang berada pada kondisi rawan adalah ketika okupansi berada pada posisi 55%. Bila okupansi berada pada level di bawah itu, atau bahkan mencapai 40%, hampir bisa dipastikan bisnis hotel tersebut merugi.