Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhut LH Ajak Ajak Pemda Lestarikan Puspa dan Satwa Endemik

Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dan Kehutanan mengajak para pimpinan pemerintah daerah untuk turut serta secara aktif Gerakan Nasional Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati dengan mengangkat puspa dan satwa endemiknya untuk meningkatkan kepedulian akan pelestarian puspa dan satwa nasional.
Logo Kemenhut-LH/Bisnis
Logo Kemenhut-LH/Bisnis

Bisnis.com, MALANG--Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dan Kehutanan  mengajak para pimpinan pemerintah daerah untuk turut serta secara aktif Gerakan Nasional Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati dengan mengangkat puspa dan satwa endemiknya untuk meningkatkan kepedulian akan pelestarian puspa dan satwa nasional.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar Lebih lanjut Ibu Siti Nurbaya menyampaikan perlu memetakan dengan tepat apa saja kekayaan keanekaragaman hayati nasional  dengan mengembangkan bank data keanekaragaman hayati.

“Untuk itu perlu “strategi sustainabilitas” yang dikembangkan sejak awal 1980an yang dikembangkan  dunia internasional,  menyatukan konsep konservasi dalam pembangunan ekonomi,” kata Siti Nurbaya Bakar dalam rilisnya, Sabtu (8/11/2014).

Pernyataan itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan pemerhati lingkungan dan Panitia Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (8/11/2014).

Acara HCPSN yang diperingati setiap 5 November dinilai perlu dilaksanakan untuk mengingat kembali perlunya gerakan penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal Indonesia yang diikuti penanaman pohon.

Tema HCPSN 2014 adalah “Keanekaragaman Puspa dan Satwa Pesisir dan Laut untuk Ketahanan Pangan dan Pembangunan yang Berkelanjutan.”

Tema ini dipilih mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang besar terutama di pesisir dan laut yang memberikan manfaat sebagai sumber ketahanan pangan. Tahun 2014, ikon HCPSN adalah umbi takka (tacca leontopetaloides) dan penyu sisik (eretmochelys imbricate).

Menurut Menteri, menyatukan konsep konservasi dan pembangunan ekonomi untuk membuktikan bahwa memlihara alam tidak selalu berhadapan dengan pembangunan ekonomi.  

Konsep yang diintruduksi World Conservation Strategy (IUCN, UNEP and WWF pada tahun 1980) dengan tujuan menjaga proses ekologis esensial dan sistem pendukung kehidupan.

Juga, memelihara keanekaragaman genetik dan  penggunaan spesies serta ekosistem dengan memperhatikan kesinambungannya.

Menteri LH dan Kehutanan menambahkan tema HCPSN 2014 ini relevan dengan keinginan Kabinet Indonesia Kerja yang ingin meningkatkan potensi maritim Indonesia.

Selanjutnya, gabungan dua instansi menjadi satu yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan dapat dikatakan menjadi anugerah bagi Indonesia dan masyarakat, karena dengan demikian sumber daya alam harus dipagari ketat oleh konservasi lingkungan.

“Pembangunan harus “sustainable” dengan tidak membiarkan alam ini dieksploitasi tetapi dimanfaatkan dengan memberi akses kepada generasi mendatang yang persis sama dengan yang kita miliki,” ujarnya.

Ketua Panitia HCPSN 2014 Bob Soelaiman Effendi memfasilitasi dialog antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan para pemerhati lingkungan dari berbagai organisasi seperti Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), Taman Safari Indonesia, Puslit LIPI, Yayasan Burung Indonesia, Yayasan Tarakanita serta perwakilan media.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper