Bisnis.com, JAKARTA—Proyek Arun LNG Receiving, Hub, & Regasification Terminal yang bertujuan memasok gas dan menanggulangi krisis listrik di Aceh dan Sumatra Utara terpaksa harus mengalami penundaan.
Hal ini terjadi karena tidak terpenuhinya jadwal uji coba (commissioning) yang seharusnya sudah berlangsung di awal bulan ini.
Presiden Direktur PT Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya mengatakan penundaan tersebut merupakan dampak dari belum mengalirnya pasokan gas yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut untuk proses uji coba.
Jika sesuai dengan rencana awal, Pertagas seharusnya mendapatkan alokasi sebesar 48 Mmscfd dari Exxon Mobile. “Namun, kini keperluan tersebut turun menjadi hanya 5 Mmscfd,” ujarnya, Kamis (27/11/2014).
Dia menyayangkan lamanya proses penentuan pasokan ini dari pemerintah yang mengakibatkan tertundanya proyek yang ditargetkan mampu menanggulangi kekurangan daya listrik di dua provinsi tersebut.
Hingga saat ini, ujar Hendra, Pertagas telah menyelesaikan 96,49% pembangunan, termasuk di dalamnya mendapatkan perizinan untuk pembangunan ruas pipa ini.
Menurutnya, satu-satunya hambatan terbesar Pertagas saat ini adalah tidak mencukupinya pasokan gas. Oleh karena itu, dia berharap pasokan gas untuk proyek pipa gas Arun-Belawan bisa segera dipenuhi, apalagi ini sangat ditunggu oleh industri di Sumatra Utara.
Hal itu akan berdampak pada peningkatan produksi hingga akhirnya ke pertumbuhan ekonomi.