Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) meningkatkan kapasitas kilang pengolahan minyak mentah menjadi BBM dari saat ini 820.000 menjadi 1,68 juta barel per hari atau naik 100%.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) peningkatan kapasitas kilang mengatakan, peningkatan kapasitas kilang tersebut merupakan upaya mencapai kemandirian energi.
"Peningkatan kapasitas kilang ini dan ditambah pembangunan kilang baru akan menutupi 'gap' kebutuhan BBM yang ada," katanya di Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Proyek peningkatan kapasitas kilang atau disebut "refinery development master plan" (RDMP) itu dilakukan di lima kilang pengolahan dengan perkiraan nilai investasi sekitar US$25 miliar.
Penandatanganan MoU dilakukan Pertamina dengan tiga perusahaan migas kelas dunia yakni Saudi Aramco (Arab Saudi) untuk meningkatkan kapasitas di tiga kilang yakni Dumai, Riau; Cilacap, Jateng; dan Balongan, Jabar.
Lalu, Sinopec (Tiongkok) untuk kilang di Plaju, Sumsel dan JX Nippon Oil & Energy di Kilang Balikpapan, Kaltim.
Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardadi menambahkan, saat ini kebutuhan BBM mencapai 1,5 juta barel per hari, sementara produksi kilang hanya 800.000 barel per hari.
Dengan pertumbuhan konsumsi sekitar 6% per tahun, diharapkan proyek RDMP dan ditambah pembangunan kilang baru akan mencukupi kebutuhan BBM pada 2018-2019.
"RDMP dan proyek kilang baru akan dilakukan secara simultan," ujarnya seperti dikutip Antara.
Rahmad juga mengatakan pihaknya dalam kondisi siaga satu agar kilang selesai 2018-2019.
"Kilang diupayakan selesai empat tahun dengan prioritas Cilacap, Balongan, dan Balikpapan," katanya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, proses seleksi mitra kilang sudah dimulai Pertamina sejak Maret 2014 berupa penjaringan awal dengan terpilih 30 perusahaan dari sekitar 400 perusahaan yang dipertimbangkan.
Pada Juni 2014 atau tahap penerimaan "request for information" (RFI) didapat 13 perusahaan.
Lalu, tanggapan RFI dan "road show" tinggal enam perusahaan yakni Aramco, PTT, Sinopec, JX Nippon, SK Corporation, dan Kuwait Petroleum Corporation (KPC).
Terakhir, pada tahap "due dillegence" didapat Aramco, Sinopec, dan JX Nippon.
Pertamina menargetkan penandatangan pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HOA) dengan ketiga mitra pada kuartal pertama 2015.
Lalu, menyelesaikan "basic engineering design" (BED), front end engineering design" (FEED), pendirian perusahaan patungan hingga "final investment decision" (FID) pada 2016.
Tahapan berikutnya adalah penyeleksian kontraktor hingga pelaksanaan "enginering procurement and construction" dengan target selesai 2018-2019.
Kilang akan menghasilkan produk BBM dengan spesifikasi Euro IV yang mengandung sulfur dan emisi berstandar dunia.
Dengan RDMP, kapasitas kilang di Dumai naik dari 140.000 menjadi 300.000 per hari, Plaju dari 90.000 menjadi 300.000, Cilacap dari 270.000 jadi 370.000, Balikpapan dari 220.000 jadi 360.000 dan Balongan dari 100.000 menjadi 350.000 barel per hari.
Produksi premium akan meningkat sebanyak 3,3 kali lipat dari 190.000 menjadi 630.000 barel per hari, diesel naik 2,4 kali dari 320.000 menjadi 770.000 barel per hari dan avtur dari 50.000 menjadi 120.000 barel per hari.
KILANG BBM PERTAMINA: Kapasitas Ditingkatkan 100%
PT Pertamina (Persero) meningkatkan kapasitas kilang pengolahan minyak mentah menjadi BBM dari saat ini 820.000 menjadi 1,68 juta barel per hari atau naik 100%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu