Bisnis.com, JAKARTA-- Direktur Utama PT Pertamina Persero, periode 2014-2019, Dwi Soejipto menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dwi mengaku bahwa kedatangannya kali ini, hanya untuk bersilaturahmi dengan pimpinan KPK bersama dengan beberapa orang stafnya yang mengenakan kemeja serba putih.
"Hanya bersilaturahmi saja," tuturnya sebelum memasuki Gedung KPK Jakarta, Senin (22/12).
Dwi datang ke Gedung KPK dengan menggunakan dua buah mobil Toyota Vellfire hitam yang diisi penuh oleh semua staf termasuk Dwi. Ketika dikonfirmasi, apakah Dwi juga akan menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Dwi tidak berkomentar sama sekali.
Dwi Soetjipto adalah Direktur Utama PT Pertamina Persero periode 2014--2019 yang diangkat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno pada Bulan Nopember 2014 lalu.
Sebelumnya, Dwi adalah Direktur PT Semen Indonesia, perusahaan induk usaha semen nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara. Dwi juga sempat menjadi Direktur Utama PT Semen Gresik Persero pada tahun 2005.
Dirut Pertamina Sambangi KPK, Ada Apa Ya?
Direktur Utama PT Pertamina Persero, periode 2014-2019, Dwi Soejipto menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dwi mengaku bahwa kedatangannya kali ini, hanya untuk bersilaturahmi dengan pimpinan KPK bersama dengan beberapa orang stafnya yang mengenakan kemeja serba putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sholahuddin Al Ayyubi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
18 menit yang lalu
WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Seri A Tahap I dengan Call Option
40 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
1 jam yang lalu