Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAPBN-P 2015: Tambahan Belanja Modal Rp155 Triliun Dinilai Belum Cukup

Pemerintah menggandakan porsi belanja modal dengan tambahan sebesar Rp155 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (RAPBN-P) tahun 2015.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menggandakan porsi belanja modal dengan tambahan sebesar Rp155 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (RAPBN-P) tahun 2015.

Namun kalangan ekonom menilai jumlah itu masih terlampaui kecil untuk mengejar target pertumbuhan yang dipertahankan pada 5,8%.

“Tambahan itu secara otomatis juga akan menambah porsi impor bahan baku kita sehingga mengurangi dampaknya terhadap pertumbuhan. Walaupun memang konsumsi pemerintah tumbuh, ini masih jauh dari 5,8%," kata Kepala Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, Ahad (11/1/2015).

Padahal, meski kontribusi konsumsi pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) relatif kecil, berkisar 6%-8%, sektor inilah yang diharapkan menjadi mesin pertumbuhan tahun ini.

Sementara konsumsi rumah tangga sudah sampai pada level jenuh sedangkan investasi masih menghadapi tantangan struktural.

Akhir pekan lalu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan tambahan belanja itu berasal dari realokasi anggaran subsidi energi yang semula mencapai Rp276 triliun menjadi Rp81 triliun serta sejumlah penghematan lainnya. Alhasil, pemerintah punya tambahan bersih senilai Rp155 triliun.

Dengan demikian, total belanja modal pemerintah dalam RAPBN-Perubahan Tahun 2015 mencapai kisaran Rp300 triliun, naik sekira 100% dibandingkan dengan APBN 2015.

Lonjakan belanja produktif tersebut membuat pemerintah optimistis pertumbuhan konsumsi dan investasi pemerintah masing-masing mencapai 4,2% dan 8,1% selama 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper