Bisnis.com, JAKARTA— PT Pertamina (Persero) akan membangun 150 unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang terintegrasi dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan SPBG tersebut berada di Wilayah Jawa dan sebagian kecil di Sumatra, yaitu Medan. Dia menjelaskan belanja modal untuk membangun SPBG tersebut tidaklah besar. SPBG dari pipa ke pipa membutuhkan dana Rp1,8 miliar per SPBG.
Sementara SPBG kompresor membutuhkan dua kali lipat atau Rp3,6 miliar. Meskipun pasar BBG untuk transportasi belum tercipta, strategi bisnis Pertamina akan menciptakan pasar terlebih dahulu. Salah satu strategi yang dilakukan Ahmad Bambang melalui kerja sama dengan organisasi angkutan darat (Organda).
“Kami akan membuat pasar terlebih dahulu,” katanya di Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Misalnya, Pertamina menggalakkkan penetrasi BBG transportasi di Bandung dengan menggandeng Koperasi Bina Usaha Transport Republik Indonesia (Kobutri). Saat ini, di Bandung sendiri terdapat tiga SPBG Vigas.
Ahmad menegaskan pemakaian BBG untuk angkutan umum akan menguntungkan karena selisih harga antara BBM dan BBG mencapai Rp2.500 karena harga BBG jenis V-Gas hanya sekitar Rp5.100.
“Setahun saja sudah balik modal kok untuk membeli alatnya [converter kit],” katanya. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Menteri Susi: Moratorium Izin Kapal Tangkap Bisa Diperpanjang
Kebijakan Ahok Belum Pengaruhi Bisnis Pengiriman Barang
DANA DESA RP20 TRILIUN: Desa di Kawasan Timur Peroleh Dana Lebih Banyak