Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) memproyeksi realisasi investasi sektor mebel dan kerajinan tahun ini menembus US$100 juta.
“Tahun ini kontribusi penanaman modal dalam negeri [PMDN] saya pikir 60%, sementara penanaman modal asing [PMA] 40% dengan total nilai US$100 juta. Mengenai pertumbuhan industri kecil menengahnya belum bisa tercatatkan,” tutur Sekretaris Jenderal Amkri Abdul Sobur kepada Bisnis.com..
Dia mengatakan realisasi investasi industri mebel tahun ini seharusnya bertumbuh 8% sesuai dengan pertumbuhan industrinya. Menurutnya, kinerja industri mebel Indonesia sudah disaingi oleh Vietnam, Myanmar dan Laos dengan sistem perburuan negara yang lebih ketat, stabil dan insentif bagi industri yang memungkinkan menarik banyak investor asing.
“Izin dipermudah, industri kecil semakin diperkuat dan proteksi industri dalam negeri. Jangan asal membuat peraturan, sehingga sektor padat karya yang tertekan,” tambahnya.
Peningkatan biaya produksi di China berpotensi mengalihkan basis produksi industri mebel dan kerajinan ke wilayah lain. Sobur mengatakan kesempatan untuk hadirnya investor asing harus dimanfaatkan guna meningkatkan serapan tenaga kerja.
“Mau itu produk di pakai di luar atau domestik, yang penting dikerjakan di Indonesia,” katanya.