Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mempercepat penyelesaian proyek sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur agar dapat beroprasi pada November tahun ini, dan menjadi solusi penanganan banjir yang selalu terjadi di Jakarta.
Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), mengatakan saat ini pengerjaan proyek sudetan Sungai Ciliwung dilakukan 24 jam per hari. Cara tersebut untuk mempercepat pemasangan pipa air bawah tanah yang dibutuhkan dalam proyek tersebut.
“Satu hari percepatannya itu dapat memasang tiga hingga lima pipa yang dibutuhkan,” katanya di Istana Negara, Jumat (20/2/2015).
Basuki menuturkan pengerjaan proyek tersebut tetap membutuhkan infrastruktur lain, seperti pintu air baru di Manggarai, agara dapat dioperasikan. Dengan begitu, wilayah Kampung Pulo dan Kampung Melayu diharapkan tidak lagi terendam banjir, karena aliran air menjadi lancar.
Menurutnya, sudetan itu dapat mengurangi debit air Sungai Ciliwing hingga 60 meter kubik per detik, dari rata-rata 570 meter kubik per detik saat ini. Keberadaan pintu air di Manggarai juga akan mengurangi debit air di Sungai Ciliwung, dan membuat aliran sungai lebih lancar.
Proyek itu sendiri terdiri merupakan terowongan air sepanjang 1,25 kilometer, dan terdiri dari bagian inlet, serta outlet. Pemerintah saat ini baru mengerjakam bagian outlet, karena bagian inlet baru memasuki tahap pembebasan lahan.
Pembebasan lahan itu baru dapat dilakukan apabila ada kerohiman dengan peraturan daerah sebagai dasar hukumnya. Akan tetapi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah berjanji akan segera menyelesaikan pembebasan lahannya.
Dia juga berharap percepatan pengerjaan proyek itu tidak menambah biaya yang telah dianggarkan sebelumnya