Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar memberi perhatian serius terhadap kenaikan harga beras yang diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok lainnya.
"Selain membuat resah ibu-ibu rumah tangga, situasi ini berpotensi menimbulkan citra negatif terhadap pemerintah yang sedang gencar mewujudkan swasembada pangan khususnya beras," katanya, Senin (23/2/2015).
Marwan mengaku mendapat banyak laporan dari pasar tradisional di desa-desa, kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya sudah mulai terjadi sejak akhir tahun dan terus berlangsung sampai sekarang.
Jika tidak segera bisa diatasi, dikhawatirkan akan timbul persepsi publik bahwa pemerintah kurang cakap dalam pengelolaan beras dan kalah siap dibanding dari mafia beras.
"Persepsi ini jangan sampai terbangun karena akan sangat merugikan public trust kepada pemerintah dalam hal kemampuan menjamin ketersediaan beras dan pendistribusiannya kepada masyarakat sebagai end-user," ujarnya.
Sebagai wujud tanggung jawab, kementerian yang dipimpin Marwan mengusulkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat dilibatkan sebagai distributor beras.
"Peran BUMNDes ini bisa membantu pemerintah mengamankan jalur pengadaan dan penyaluran beras dari praktik mafia beras," ujarnya.
Badan Usaha Milik Desa Siap Berantas Mafia Beras
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar memberi perhatian serius terhadap kenaikan harga beras yang diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu