Bisnis.com, JAKARTA — Produsen keramik menurunkan harga jual agar produknya terserap habis di pasar.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga mengatakan sejalan dengan penurunan harga sebetulnya ongkos produksi justru meningkat terpengaruh depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Pembelian bahan baku impor dan harga gas jadi lebih mahal.
“Harga jual keramik sebetulnya bervariasi tergantung motif dan ukuran,” kata dia saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/3/2015).
Namun untuk motif umum berukuran 40 x 40 cm pada tahun lalu bertengger di atas Rp40.000 per meter persegi. Saat ini terindikasi turun di bawah angka tersebut.
Apabila proyeksi penurunan produksi terbukti dipastikan keramik impor bakal semakin luas merambah pasar domestik. Pasalnya kebutuhan keramik diperkirakan tetap di atas 500 juta meter persegi sampai penghujung tahun ini.