Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Internasional Tbk. menargetkan produksi minyak dan gas bumi sebesar 55.000 hingga 60.000 barel setara minyak per hari alias barrel oil equivalent per day (BOEPD) sepanjang 2015.
Direktur Utama MedcoEnergi Lukman Mahfoedz mengatakan target tersebut sama dengan pencapaian produksi tahun lalu yang mencapai 56.000 boepd. “Kami targetkan 55.000 hingga 60.000 boepd,” katanya, Sabtu (14/3/2015).
Pada 2013, produksi migas MedcoEnergi mencapai 60.000 boepd. MedcoEnergi mempertahankan laju penurunan produksi sekitar 7% pada 2014. Penurunan produksi tidak dapat dihindari karena alamiah dari lapangan yang sudah ada.
Pada 2015, MedcoEnergi menargetkan penyelesaian proyek Donggi-Senoro. Proyek upstream direncanakan mencapai tahap penyelesaian teknik (technical completion) pada April 2015. Selanjutnya akan memproduksi gas alam cair pertama kali pada Juni 2015.
Sementara itu, fasilitas kilang LNG Donggi-Senoro telah rampung sehingga sedang melalui tahap uji coba. Tahap uji coba telah dimulai pada 28 September 2014. Lukman merencanakan pengapalan kargo gas alam cair pertama akan dilakukan pada September atau Oktober 2015.
Rencananya, Blok Senoro-Toili akan memasok sekitar 250 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Selain itu, pasokan gas juga datang dari lapangan Donggi dan Matindok yang dikelola PT Pertamina E&P (PPGM) sebesar 85 MMscfd. Khusus lapangan Donggi akan menyuplai 50 MMscfd, sedangkan lapangan Matindok akan menyuplai 35 MMscfd.
Seperti diketahui, MedcoEnergi melebarkan sayap di industri migas internasional dengan mengakuisisi sejumlah blok. MedcoEnergi mendapatka blok migas baru melalui akuisisi 8 blok di Tunisia, 4 blok eksplorasi di Papua Nugini dan Block 56 di Oman.
Dia menambahkan blok di Tunisia telah berproduksi. Sementara blok di Libya masih dalam tahap front end engineering design (FEED) yang dijadwalkan rampung pada bulan depan. Lukman mengharapkan konflik di Libya segera selesai sehingga proyek bisa berproduksi pada 2018.
Sementara itu, untuk blok di Oman MedcoEnergi memiliki dua kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC). Kontrak PSC pertama telah berproduksi sebesar 20.000 barel setara minyak per hari.
Blok kedua di Oman merupakan blok eksplorasi. Menurutnya, blok tersebut bisa berproduksi pada akhir tahun atau awal tahun depan dengan fasilitas sementara.
Dalam pengelolaan blok tersebut, Medco mengandeng mitra lokal yang ada di negara tersebut, yaitu Intaj LLC. Luas area blok ini seluas 5.808 km2 dan tercatat hingga saat ini sudah ada tiga penemuan hidrokarbon di wilayah tersebut.
Berdasarkan catatan Bisnis, tahun ini MedcoEnergi berencana melakukan efisiensi dengan mengucurkan dana investasi di bawah US$300 juta dan biaya general dan administration (G & A) di kisaran US$90 juta.
Lukman mengemukakan efisiensi diperlukan agar dapat bersaing di tengah lesunya harga minyak. Sebagai catatan, Medco berhasil meningkatkan harga jual rata-rata gas dari US$5,4 menjadi US$5,7 per mmbtu. Untuk harga jual gas blok Lematang naik dari US$5,5 menjadi US$7,9 per mmbtu.