Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri keramik di dalam negeri menilai kebutuhan pasar aman sampai 2 tahun mendatang, meskipun tidak ada investasi baru yang teralisasi.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga menyatakan produsen keramik yang ada saja pada umumnya memperlambat proses ekspansinya karena pasar sedang lesu.
"Karena itu kami setuju perketat investasi keramik, bukan berarti negatif tetapi perlu dikontrol dengan beberapa catatan terutama yang kemampuan dari segi teknologi permesinan," ujar Elisa, Rabu (25/3).
Kapasitas produksi industri keramik sekarang berkisar 550 juta meter persegi (m2). Permintaan tertinggipun baru menyentuh level 500 juta m2. Dengan kondisi ini tak heran jika ruang produksi yang tersediapun belum sepenuhnya terserap.
Saat ini utilisasi produksi industri keramik kurang dari 80%. Elisa menyatakan kondisi ini bukan disebabkan ketidakmampuan produsen memaksimalkan produksi. Tapi dikarenakan permintaan pasar domestik melembek.