Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Franciscus Welirang: Terigu Aman dari Depresiasi Rupiah

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mengaku harga tepung terigu relatif aman meskipun gandumnya dibeli dari luar negeri.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mengaku harga tepung terigu relatif aman meskipun gandumnya dibeli dari luar negeri.

Ketua Umum Aptindo Franciscus Welirang mengatakan bisnis tepung terigu relatif stabil terdukung penurunan harga gandum di kancah global.

Tapi tidak disebutkan secara eksplisit berapa besar depresiasi rupiah yang terkompensasi harga gandum yang tertekan.

“Sampai hari ini harga masih bersaing dengan antarindustri di dalam negeri, belum lihat ada penaikan harga. Sampai sekarang masih stabil,” ucapnya kepada Bisnis, di Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Penyerap tepung terigu paling besar adalah produsen mi, mencapai 55%. Pebisnis makanan lain yang juga membutuhkan adalah roti 22%, biskuit 18%, dan lain-lain seperti aneka kue kering. Untuk menghasilkan 1 ton tepung terigu dibutuhkan impor gandum sekitar 7 juta ton.

Adapun permintaan gandum pada tahun lalu sekitar 7,4 juta ton.

Impor mayoritas berasal dari Australia. Tapi ada juga beberapa negara lain, seperti Kanada, Amerika, Rusia, Ukraina, Kazakhstan, India, Pakistan, Brasil, dan Argentina.

“Tinggal seberapa cepat, apakah dolar menguat terhadap rupiah lebih cepat daripada penurunan harga komoditas [atau sebaliknya]. Sebetulnya industri dalam negeri pasti tertinggal karena ada stok sekitar dua bulan,” kata Franciscus.

Produsen memperkirakan permintaan tepung terigu sepanjang tahun ini tumbuh tak lebih dari 5%.

Dengan kata lain kebutuhan tepung terigu bakal mencapai 5,7 juta ton.

Adapun kebutuhan pada tahun lalu naik 5,4% menjadi 5,4 juta ton. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper