Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan bisa membantu mempermudah pengadaan lahan dan proses perizinan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG).
Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia Danny Praditya mengatakan kendala pembangunan SPBG masih berkutat terkait lahan dan perizinan. Oleh karena itu, kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pihaknya berharap target pembangunan tahun ini bisa tercapai.
Adapun, beberapa titik lokasi lain yang disarankan Pemprov DKI adalah di Kantor Dinas Teknis Taman Jatibaru dan di terminal dalam kota.
"Pemerintah yang meng-endorse. Pengennya tahun ini selesai cuma kadang masalah tanah dan perizinan. Kita berupaya mudah-mudahan dengan dukungan ini bisa tercapai," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (25/3/2015).
Pasalnya, pihaknya berencana membangun 8 unit SPBG di Jakarta tahun ini. Adapun, dari 8 proyeksi SPBG terdapat tiga lokasi yang akan dibangun. Tiga lokasi tersebut yakni di Ancol, Harmoni dan Waduk Pluit. Sisanya, masih dalam tahap kerja sama dan finalisasi lahan.
"Ancol lahan sudah settle tinggal pembangunan konstruksi. Yang lainnya sedang dalam finalisasi lahan dan kerja sama," katanya.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (persero) siap menggelontorkan dana US$32 juta setara dengan Rp416 miliar untuk membangun 16 stasiun pengisian bahan bakar gas.
Pembangunan 16 SPBG tersebut akan dilakukan oleh anak usaha perseroan, PT Gagas Energi Indonesia.
Di antaranya 8 SPBG di DKI Jakarta, 4 SPBG di Jawa Barat, 1 SPBG di Jawa Timur, dan 3 SPBG di Sumatra. Saat ini, Gagas Energi Indonesia telah mengoperasikan 10 SPBG yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur