Bisnis.com, JAKARTA – Penyelenggaraan Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) diharapkan mampu menjadi faktor pendukung kesiapan pelaku industri kreatif dan kerajinan lokal, untuk menghadapi persaingan bebas regional dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA 2015).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak mengatakan, pameran produk kerajinan nasional tersebut menjadi kesempatan para pelaku industri kreatif dan kerajinan untuk mempromosikan produknya, termasuk untuk pasar ekspor.
“Pameran seperti ini menjadi kesempatan berharga dan menjadi kekuatan penting bagi para pelaku industri kreatif kerajinan Indonesia untuk menghadapi MEA. Mereka bisa mempromosikan serta memasarkan produknya melalui ajang seperti ini,” kata Nus.
Nus berpendapat, industri kreatif kerajinan memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adapun, sektor tersebut berpotensi menjadi andalan untuk menghadapi MEA. Kawasan Asean sendiri merupakan pasar yang menggiurkan untuk komoditas tersebut, dengan tren pertumbuhan ekspor hingga 14,11% selama lima tahun terakhir. Nilai ekspor Indonesia ke kawasan Asean tercatat sebesar US$27,8 juta pada 2014 lalu.
Pertumbuhan ekspor yang sangat tinggi untuk produk kerajinan juga terlihat pada bulan Januari 2015 ke Malaysia dengan peningkatan lebih dari 1.400%. Pertumbuhan drastic tersebut dipicu dari peningkatan produk rambut palsu, bulu mata palsu, atau sejenisnya yang terbuat dari rambut manusia yang mencapai US$3,5 juta, atau 87,5% dari total ekspor produk kerajinan ke negara tersebut.