Bisnis.com, BANDUNG - Kopi luwak asal Kabupaten Bandung sukses menembus pasar dunia dari Asia, Eropa hingga Amerika. Bahkan untuk kawasan Asia sudah tersebar di Taiwan, Hong Kong, China, Korea Selatan, Singapura hingga Jepang.
Pemilik Golden Malabar Supriatna Dinuri mengklaim permintaan kopi luwak buatan perusahaannya sangat besar. Tingginya permintaan dari sejumlah negara seperti Taiwan, Tiongkok, Korea Selatan bahkan belum terpenuhi seluruhnya.
"Masyarakat Eropa seperti Jerman dan Republik Ceko selalu memesan kopi luwak dari kami. Begitu juga dengan Kanada," katanya, Senin (13/4/2015).
Menurutnya, kopi luwak yang diproduksinya merupakan hasil budidaya kopi di Kampung Pasirmulya, Desa Margamulya, Pangalengan, terdapat 167 petani kopi yang tergabung dalam kelompok tani Rahayu Tani.
Jenis kopi yang dikembangkan hanya Arabica. Pada umumnya, panen dilakukan pada Mei hingga Agustus. Dalam sekali musim panen, dirinya menghasilkan 400 kilogram kopi greenbean. Jumlah tersebut berasal dari 78 luwak yang berada di kandang.
"Total di kebun kami memiliki 200 ekor luwak. Satu ekornya, dalam sehari itu bisa memproduksi 15 gram kopi jenis greenbean. Total dalam sebulan dari 200 ekor itu yakni bisa mencapai 900 kilogram kopi greenbean," ucapnya.
Karena belum memasuki waktu panen, saat ini nyaris tidak ada kopi yang bisa dipanen sehingga produksinya pun minim. Pemasaran kopi buatannya di Bandung hanya menjangkau sejumlah komunitas seperti mereka para penikmat kopi di cafe-cafe.
"Ada juga yang secara personal memesan langsung ke sini dan kami layani selama barangnya masih ada," ujarnya.
Kopi Luwak Bandung Tembus Pasar Global
Kopi luwak asal Kabupaten Bandung sukses menembus pasar dunia dari Asia, Eropa hingga Amerika. Bahkan untuk kawasan Asia sudah tersebar di Taiwan, Hong Kong, China, Korea Selatan, Singapura hingga Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar, Wisnu Wage & Hedi Ardhia
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu