Bisnis.com, JAKARTA-- Perusahaan BUMN Tiongkok akan melakukan studi kelayakan (feasibility study) proyek kereta api supercepat Jakarta-Bandung.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menuturkan tim dari Tiongkok telah datang ke Indonesia untuk menyampaikan minat terhadap proyek high speed train Jakarta-Bandung-Surabaya. Tim tersebut terdiri dari Bappenas dan BUMN negeri Panda.
"Seluruh timnya RRT kan datang membawa pengusaha-pengusaha Tiongkok yang memang BUMN untuk mereka melakukan FS sehubungan dengan high speed train," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/4).
Kunjungan Bappenas Tiongkok merupakan kelanjutan dari kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo pada akhir Maret 2015. Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi telah menandatangani delapan nota kesepemahaman (MoU) dengan Presiden Tiongkok. Salah satunya, pembangunan kereta super cepat jalur Jakarta- Bandung.
Pada saat yang sama, investor Jepang juga sedang menggarap FS untuk kereta supercepat Jakarta-Bandung. FS dikerjakan oleh Japan International Cooperation Agency, Mitsubishi Research Institute, Japan International Consultants for Transportation Co Ltd dengan PT LAPI Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada sudah dilakukan sejak Januari 2015 dan selesai pada April 2015.
"Nanti kita lihat mana yang terbaik untuk kita," kata Rini.
Kereta supercepat Jakarta-Bandung direncanakan berjarak 140 kilometer dengan dari Dukuh Atas, Jakarta ke Gedebage, Bandung. Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$ 6,22 miliar. Perjalanan Jakarta-Bandung dapat ditempuh hanya dengan waktu 37 menit dengan kereta supercepat ini.
BUMN Tiongkok Uji Kelayakan Kereta Supercepat Jakarta-Bandung
Perusahaan BUMN Tiongkok akan melakukan studi kelayakan (feasibility study) proyek kereta api supercepat Jakarta-Bandung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Gita Arwana Cakti
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
1 jam yang lalu