Bisnis.com, BOGOR--Pemerintah optimistis penurunan waktu inventori dan dwelling time di pelabuhan akan memangkas ongkos logistik dari 24,6% PDB menjadi 15% dalam waktu tiga tahun.
Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino mengatakan logistic cost Indonesia sangat tinggi dibandingkan negara lain. Bahkan lebih tinggi dibandingkan Vietnam.
Pada 2011, logistic cost Indonesia mencapai 24,6% dari PDB. Lino menyebut dua penyakit terbesar dalam struktur logistic cost Indonesia, yakni ongkos inventory Rp940 triliun (8,7% PDB) dan biaya transportasi via darat Rp885 triliun (8,4% PDB).
"Perlu diambil langkah besar untuk menurunkan itu," tegasnya dalam peresmian IPC Corporate University, Selasa (5/5).
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan dwelling time dan inventory cost merupakan dua faktor yang harus ditekan untuk memangkas ongkos logistik.
Pasalnya saat ini rata-rata waktu tunggu bongkar muat kontainer di pelabuhan-pelabuhan Indonesia mencapai 5 hari. Rini menambahkan saat ini, dwelling time pelabuhan sudah membaik.
Di Tanjung Priok, misalnya, lama tunggu kontainer rata-rata 3,98 hari dari kondisi sebelumnya lebih dari 5 hari. Sedangkan waktu inventori sangat bervariasi antara seminggu, sebulan, atau bahkan 3 bulan.
"Dalam 3 tahun mendatang kalau bisa turun kira-kira menjadi 15%. Tapi logistic cost itu bukan hanya inventory, tapi juga angkutan daratnya," kata Rini di IPC Corporate University, Selasa (5/5).
Salah satu cara untuk menurunkan biaya transportasi darat, lanjutnya, adalah dengan meningkatkan aktivitas angkutan barang melalui laut. Angkutan laut diproyeksi Rini lebih murah hingga 50% dibandingkan dengan jalur darat.
"Ini target kita juga ke depan Jakarta-Surabaya langsung melalui laut, mengurangi beban di darat, karena kalau cost darat itu tiga kali lipat dibandingkan melalui laut," tegasnya.
Adapun Pelindo II mengusulkan agar 50% angkutan kontainer dialihkan dari jalur darat ke jalur laut. Langkah tersebut diyakini akan menekan biaya logistik nasional.
Biaya Logistik Ditarget Turun Jadi 15%
Pemerintah optimistis penurunan waktu inventori dan dwelling time di pelabuhan akan memangkas ongkos logistik dari 24,6% PDB menjadi 15% dalam waktu tiga tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium