Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prosperity Indonesia Bangun Pabrik Semen Senilai Rp5,2 Triliun

Prosperity Indonesia, perusahaan asal Hong Kong, menyatakan tengah menjajaki pendirian pabrik semen kedua di Tuban, Jawa Timur dengan investasi tahap awal senilai US$400 juta atau Rp5,2 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS).
/ilustrasi/jibiphoto
/ilustrasi/jibiphoto

Bisnis.com,JAKARTA--Prosperity Indonesia, perusahaan asal Hong Kong, menyatakan tengah menjajaki pendirian pabrik semen kedua di Tuban, Jawa Timur dengan investasi tahap awal senilai US$400 juta atau Rp5,2 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS).

David Wong, Chairman Prosperity Indonesia, mengatakan rencana pembanguna pabrik kedua setelah sebelumnya pabrik di Kalimantan Selatan beroperasi pada 2014, hingga kini terhalang oleh proses pembebasan lahan yang ditentang oleh masyarakat.

"Dengan adanya PTSP [pelayanan terpadu satu pintu] kami sangat terbantu, tetapi masalah yang lebih besar adalah penentangan dari penduduk lokal dalam pembebasan lahan," katanya di Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Oleh karena itu, lanjutnya, perusahaan masih terus mencari lahan yang memungkinkan untuk pembangunan pabrik. Salah satu alasan pendirian pabrik semen baru, menurutnya adalah kapasitas produksi semen di Indonesia saat ini belum mencukupi jika seluruh pembangunan infrastruktur dilakukan.

He Yunfeng, General manager Prosperity Indonesia, mengatakan kendati saat ini sejumlah kalangan di Indonesia mengatakan produksi semen nasional mengalami kelebihan pasokan, pada dasarnya perbandingan antara tingkat kebutuhan dengan kapasitas produksi masih belum terpenuhi.

"Berdasarkan analisa kamiover supply produksi semen yang saat ini dialami oleh Indonesia hanya berjalan sementara, apalagi Indonesia masih membutuhakan banyak pembangunan infrastruktur," katanya.

Selain itu, rasio konsumsi semen perkapita Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan angka ideal. Dia berharap proses pembebasan pabrik Tuban dapat segera terealisasi akhir tahun ini, sehingga pada 2017 pabrik tersebut telah beroperasi.

Menurutnya, alasan lain mendirikan pabrik semen baru di Tuban karena pabrik pertama di Kalimantan Selatan kesulitan pasokan energi listrik. Untuk menyuplai energi listrik di pabrik Kalsel perusahaan harus membangun pembangkit listrik sendiri dengan kapasitas 40 Megawatt.

Nilai investasi untuk pabrik di Kalsel dengan merek dagang conch, menurutnya, mencapai US$300 juta dengan 1x3.200 ton per hari.Seluruh hasil produksi dijual untuk pasar dalam negeri. "Kami sangat optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik, oleh karena itu kami memutuskan akan terus meningkatkan investasi," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper