Bisnis.com, MAKASSAR - Pengembang kawasan kota terpadu Tanjung Bunga Makassar, PT GMTD Tbk., mencatatkan perolehan pendapatan sepanjang 2014 sebesar Rp316 miliar yang masih ditopang penjualan properti mencapai Rp306,2 miliar.
Kendati mencatatkan pertumbuhan, performa pertumbuhan pendapatan sepanjang 2014 yang hanya bergerak 5,1% tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 25% secara tahunan.
Direktur Keuangan Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Andy Gunawan menuturkan kinerja pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu cenderung melambat seiring dengan kebijakan LTV Bank Sentral meski tetap mencatatkan pertumbuhan.
"Sepanjang 2014 perolehan pendapatan kami hanya tumbuh 5,1% dibandingkan dengan 2013. Jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya yang bisa tumbuh hingga 25%," ucapnya dalam paparan publik PT GMTD Tbk, di Hotel Aryaduta, Jumat (8/5/2015).
Seiring dengan kinerja tersebut, laba bersih perseroan yang merupakan afiliasi dari Lippo Group itu mencapai Rp120 miliar atau melesat 30,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp91,8 miliar.
Secara terperinci, pendapatan emiten yang melantai di bursa dengan kode perdagangan GMTD itu ditopang oleh penjualan rumah hunian maupun ruko sebesar Rp213,4 miliar serta lahan siap bangun Rp93 miliar.
Selain itu, pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu juga bersumber dari segmen deistinasi wisata Pantai Akkarena sebesar Rp4 miliar serta bisnis township management yang berkontribusi sebesar Rp6,2 miliar.
Di sisi lain, perseroan juga mampu menekan beban pokok pendapatan hingga 15,7% menjadi Rp128,7 miliar sehingga perforam perolehan laba bersih 2014 tetap berada pada angka dua digit.
Sejauh ini, perseroan telah membebaskan lahan di kawasan Tanjung Bunga seluas 644,3 hektare atau 64% dari total lahan konsesi yang dikantongi seluas 1.000 hektare.
Adapun luas lahan yang telah dikembangkan perseroan mencapai 439,6 hektare dengan jumlah hunian yang terbangun sebanyak 5.168 unit yang terintegrasi dengan sejumlah fasilitas umum terintegrasi.
Menurut Andy, pada tahun ini perseroan bakal lebih mendorong penjualan kavling atau lahan siap bangun sebagai antisipasi potensi terjadinya perlambatan industri properti.