Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan perubahan harga bahan kebutuhan pokok jelang Ramadan yang diklaim masih relatif aman dibanding tahun sebelumnya, ternyata mengejutkan pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan, tren pada tahun sebelumnya, kenaikan harga signifikan mulai terjadi pada H-7.
“Yang menarik, kalau dilihat saat ini, kami agak surprise, karena harusnya sudah terjadi kenaikan di atas 5%. Sekarang ini [H-6], harga masih di bawah 5%. Mudah-mudahan sampai hari H [puasa] polanya akan terbentuk seperti ini,” kata dia.
Hal ini disampaikan Srie saat mendampingi Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Jakarta, Jumat (12/6/2015).
Srie mencontohkan, harga daging sapi yang biasanya sudah mulai meningkat sepekan sebelum puasa. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata daging sapi masih berkisar di level Rp103.000.
“Untuk tahun ini kenaikannya belum sampai 5%, berarti di tingkat produsen menurunkan harga penjualan sapi hidupnya,” ujarnya.
Bawang Merah
Adapun harga bawang merah yang sempat melonjak tajam pada dua pekan lalu, kata dia, juga lebih disebabkan faktor suplai yang tidak sebanding dengan jumlah permintaan. Harga komoditas tersebut kini juga sudah mulai berbalik arah ke harga normal.
Menurut Srie, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, komoditas yang mengalami kenaikan harga umumnya adalah hortikultura.
Data perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per 10 Juni 2015 dibandingkan dengan 3 Juni 2015 yang dirilis Kemendag mengungkapkan mayoritas kenaikan harga kebutuhan pokok naik di kisaran 0,06% - 3,85%.
Kenaikan tertinggi terjadi pada daging ayam ras (3,85%) dan cabai merah keriting (3,01%). Sebaliknya, sejumlah kebutuhan pokok tercatat mengalami penurunan harga seperti bawang merah, cabai rawit merah, beras dan bawang putih.