Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik memprediksi produksi padi, jagung, dan kedelai akan meningkat bersamaan tahun ini berdasarkan Angka Ramalan (Aram) I/2015.
Deputi Bidang Statistika Produksi BPS Adi Lumaksono mengatakan ada tiga faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi ketiga komoditas tersebut secara bersamaan.
Pertama, bantuan pompa air yang diberikan pemerintah untuk atasi kekeringan. “Bantuan pompa air, yang tadinya kekeringan, itu kan sekarang sudah. Pompa dengan air itu instan tingkatkan produksi,” katanya, Rabu (1/7/2015).
Kedua, distribusi pupuk yang sudah mulai berkurang dari praktik penyelewengan yang kerap terjadi dulu. “Penyelewengan pupuk sekarang sudah dibantu oleh TNI. Mungkin sekarang masih ada [penyelewengan] tapi sudah berkurang,” ujarnya.
Ketiga, distribusi bibit yang lebih tepat waktu dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Kalau dulu petani sudah ngolah lahan mesti harus sudah tanam tapi bantuan bibitnya tidak ada. Dia tanam pakai sisa tanaman yang sebelunmmnya. Akhirnya bibit yang diterima dimasak,” katanya.
Berdasarkan Aram I/2015, produksi padi tahun ini dapat mencapai 75,55 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami kenaikan sebesar 4,70 juta ton atau 6,64% dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 70,85 juta ton.
Kemudian, produksi jagung tahun ini diperkirakan 20,67 juta ton pipilan kering, naik sebanyak 1,66 juta ton atau 8,72% dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 19,01 juta ton.
Adapun produksi kedelai tahun ini diperkirakan sebanyak 998.870 ton biji kering, meningkat sebanyak 43.870 ton atau 4,59% dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 995.000 ton.