Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Kawasan Cipali: Minat Swasta Belum Direspons

Minat dan rencana pengembangan kawasan industri di wilayah Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) oleh swasta belum direspons penentuan tata ruang oleh kabupaten/kota sekitar.
Tol Cipali/Antara
Tol Cipali/Antara

Bisnis.com, BANDUNG—Minat dan rencana pengembangan kawasan industri di wilayah Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) oleh swasta belum direspons penentuan tata ruang oleh kabupaten/kota sekitar.

Kepala Bidang Tata Ruang dan Kawasan Dinas Pemukiman dan Perumahan (Diskimrum) Jabar Bobby Subroto mengatakan secara konsep pengembangan kawasan industri di sekitar Cipali baru ada di lingkungan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.

“Di luar kawasan 5.000 hektare atau kiri kanan Cipali itu tergantung daerah,” katanya pada Bisnis, Senin (24/8/2015).

Menurutnya, sejak respons swasta menguat pada kawasan tersebut, pihaknya sudah mengedarkan surat ke sejumlah kabupaten/kota yakni Sumedang, Indramayu, Majalengka, Purwakarta dan Subang untuk memasukkan kebutuhan kawasan industri dalam rincian desain tata ruang (RDTR) mereka.

Bobby mengatakan dalam surat tersebut, daerah diberi keleluasaan untuk menentukan kawasan industri namun harus menyesuaikan pembagian fungsi kawasan industri dekat BIJB Kertajati.

Rencananya untuk industri di kawasan aeropolis Kertajati sifatnya nonpolutan dan tidak boros air. “Industri harus turut dalam rangka pengamanan bandara,” ujarnya.

Penentuan kawasan yang disesuaikan dengan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) menurutnya pernah berimbas pada rencana Majalengka membuat kawasan industri di ujung landasan BIJB.

“Kita minta pindah ke Selatan. Ini termasuk catatan pada daerah yang akan mengembangkan kanan-kiri Cipali, boleh asal jangan terlalu merapat ke tol,” paparnya.

Dari permintaan penetapan kawasan industri dekat Cipali, baru Kabupaten Sumedang yang mengajukan daerah Ujung Jaya untuk kawasan industri.

Sisanya, Bobby mengaku belum ada wilayah lain yang sudah mengajukan desain tata ruang terkait kawasan industri.

“September kita kumpulkan mereka untuk mengetahui apa kesulitan dalam menyusun RDTR-nya,” katanya.

Terpisah, Pemkab Purwakarta mengaku belum ada swasta yang mengajukan izin lokasi membangun kawasan industri di daerah Cikopo yang merupakan pintu masuk utama Tol Cipali.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan kawasan Cikopo rencananya akan diarahkan untuk pembangunan kawasan industri.

Namun, sejak tol tersebut diresmikan Juni 2015 lalu, belum ada swasta yang datang untuk mengajukan penanaman modal di sana.

“Izin lokasi di kawasan Cikopo lagi sepi, lagi minim,” katanya.

Padahal dari segi ketersediaan lahan kawasan yang mulai diincar para pengusaha ini menurut Dedi masih menyisakan luasan yang cukup.

Pihaknya mencatat masih ada sekitar 1.000 hektar lahan di titik yang berdekatan dengan tol tersebut.

“Ini untuk kawasan industri perencanaanya, masih ada titik strategis mencapai 1.000 hektar,” ujarnya.

Di lahan 1.000 hektar tersebut, pihaknya menjamin ketersediaan air aman karena pasokan masih bisa mengambil dari Waduk Jatiluhur.

Menurutnya sejumlah kawasan industri di wilayahnya rata-rata mengambil pasokan dari sana.

“Di sana masih ada wilayah kehutanan, jadi tepat untuk industri berbasis lingkungan,” katanya.

Swasta yang sudah membidik kawasan Cikopo dan mengantongi izin lokasi adalah ATN Group.

Perusahaan tersebut rencananya akan mengembangkan kawasan industri otomotif terpadu, kawasan perkantoran, dan niaga seluas 400 hektar.

“Izin sudah mereka kantongi sejak setahun lalu, tapi kami belum tahu kapan rencana bangunnya,” ujarnya.

Sementara, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Jabar memprediksi kawasan di Tol Cikopo-Palimanan akan diminati swasta untuk membangun kawasan industri baru.

Kepala BPMPT Jabar Dadang Masoem mengatakan geliat investasi akan makin potensial karena tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sudah beroperasi.

Dia menunjuk kawasan Purwakarta sudah mulai menarik minat investor karena kemudahan infrastruktur yang ada.

“Ke depan pilihan-pilihan kawasan industri makin banyak,” ujarnya.

--
Wisnu Wage P

Bisnis Indonesia perwakilan Bandung
082118673280

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper