Bisnis.com, BANDUNG—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menilai positif gerakan serta komitmen dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam mempercepat realisasi pembangunan infrasturktur dan penyerapan anggarannya dan jelang akhir triwulan III ini.
“Infrastruktur tentu saja menggerakkan perekonomian. Dengan jalan dan pelabuhan yang diperbaiki, lalu dengan adanya Tol Cipali [Cikopo-Palimanan] saja misalnya, dari hal itu bagaimana efisiensi terjadi,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar Rosmaya Hadi, Senin (1/9/2015).
Rosmaya mencontohkan bagaimana Pemprov Jabar telah mendorong feasibility study untuk sejumlah proyek pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, jalan raya, dan rel kereta di Tanah Priangan.
Terakhir, Pemprov Jabar dikabarkan sudah mendaftarkan rencana pembangunan proyek Tol Cileunyi-Tasikmalaya ke Badan Pengelola Jalan tol yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Terkait penyerapan anggaran, dalam kesempatan terpisah Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengklaim pemerintahannya tidak memiliki masalah dengan anggaran. Menurutnya, serapannya terbilang bagus untuk setiap tahunnya.
“[Soal penyerapannya lambat] Masalahnya, cuma kehati-hatian. Kalau serapan anggaran sendiri itu bagus,” katanya.
Bahkan, pihaknya mendukung rencana pemberian sanksi oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada pemerintah daerah yang serapan anggarannya masih minim untuk mendorong agar penyerapan anggaran dapat optimal. “Ya, bagus supaya mendorong pemda-pemda agar cepat meyerap anggaran,” sebutnya.