Bisnis.com, JAKARTA--Kekhawatiran adanya ancaman keamanan dengan banyaknya tenaga kerja asing dari China masuk ke Indonesia dinilai berlebihan mengingat belum adanya indikasi ke arah ancaman tersebut.
"Itu kekhawatiran yang berlebihan. Kita tidak boleh paranoid terhadap tenaka kerja asing," ujar Anggota Komisi I DPR yang membidangi masalah pertahanan, Tubagus Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senin (5/10/2015).
Menurutnya, isu tersebut memang sempat muncul, namun sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan terkait ancaman itu. Politisi PDIP itu malah mengkhawatirkan tenaga kerja yang masuk dari China tidak memiliki kemampuan yang lebih dari tenaga kerja Indonesia.
Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Gerindra di DPR Sufmi Dasco Ahmad mengkhawatirkan dampak serbuan tenaga kerja asal China ke Indonesia.
Menurutnya, jika serbuan massal itu sudah benar-benar terjadi maka pengendaliannya akan sangat rumit.
Dasco mengatakan, keberadaan tenaga kerja asal negara luar akan mengancam tenaga kerja lokal. Ancaman itu muncul akibat pemerintah menghilangkan syarat keharusan bisa bahasa Indonesia dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Sedangkan Hasanuddin menilai penggunaan bahasa lokal tersebut masih sulit untuk diterapkan. Dia menyatakan akan sulit juga bagi pekerja Indonesia yang bekerja di negara lain seperti Arab Saudi kalau persyaratan yang sama diberlakukan.