Bisnis.com, MEDAN--Pesimisme masih membayangi warga Sumatra Utara dalam memandang prospek perekonomian.
Berdasar Indeks Tendensi Konsumen, masyarakat Sumatra Utara ternyata masih pesimistis memandang kondisi perekonomian pada kuartal IV/2015.
Hal itu terlihat dari penurunan nilai indeks tendensi konsumen (ITK) menjadi 96,37 atau lebih rendah daripada kuartal III/2015 yakni 102,17.
Kepala Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sumut Ateng Hartono menjelaskan, pesimisme tersebut terutama ditopang oleh prediksi konsumsi rumah tangga.
"Rumah tangga di Sumut memperkirakan pendapatan mereka pada akhir tahun ini menurun. Indeksnya hanya 94,05, lebih jelek daripada kuartal sebelumnya," papar Ateng, Jumat (6/11/2015).
Kendati demikian, tuturnya, rencana pembelian terhadap barang-barang tahan lama seperti elektronik, kompor, tabung gas, perhiasan, dan kendaraan bermotor masih cukup baik yakni 100,41.
"Artinya meskipun proyeksi pendapatan mereka berkurang, masih ada keinginan untuk membeli atau mengganti barang-barang tersebut. Inilah yang menaikkan optimisme terhadap perekonomian kita, sedikit," tambah Ateng.
Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, ITK Sumut pada kuartal IV/2015, berada di tengah atau urutan ke tujuh. Optimisme terhadap perbaikan perekonomian terbesar terjadi di Aceh, Sumsel, Bengkulu, Riau dan Bangka Belitung.
Adapun, BPS Sumut mencatat pada kuartal III/2015, ITK mencapai 102,17 atau membaik dari kuartal II/2015. Perbaikan kondisi perekonomian masyarakat ini terutama didorong oleh konsumsi kelompok makanan dan beberapa nonmakanan.
Survei ITK di Sumut dilakukan kepada 617 rumah tangga pada kuartal III/2015.