Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Perawatan Pesawat Indonesia memperkirakan pertumbuhan bisnis perawatan pesawat terbang di Indonesia akan mencapai 12%, atau senilai US$1,1 miliar pada tahun depan.
Ketua Umum Indonesian Aircraft Maintenance Shop Association/IAMSA Richard Budihadianto mengatakan bisnis perawatan pesawat (maintenance, repair dan overhaul/MRO) dalam jangka panjang masih akan tumbuh cukup tinggi.
“Hingga 2024, saya prediksi bisnis MRO ini masih akan tumbuh rata-rata 10% setiap tahunnya, dan ini cukup tinggi ketimbang rata-rata pertumbuhan bisnis MRO dunia sebesar 10%,” katanya di Jakarta, Kamis (26/11).
Richard menilai pertumbuhan 12% pada tahun depan didorong dari bertambahnya jumlah pesawat yang masuk ke Indonesia. Tahun ini saja, nilai pasar MRO di Tanah Air sudah hampir mencapai US$1 miliar.
Saat ini, sambungnya, Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Pasifik sebagai negara dengan nilai pasar MRO tertinggi. Pada 2018 mendatang, dia yakin nilai pasar MRO di Asia Pasifik dan China akan mengalahkan Amerika Serikat.
“Nilai pasar MRO di dunia kurang lebih US$65 miliar. Pada tahun depan, Amerika Serikat sendiri bisa sampai US$26 miliar, disusul Eropa Barat itu bisa US$17 miliar. Tapi kami yakin bisa mengalahkan nilai pasar di AS,” ujarnya.
Melihat peluang tersebut, Richard meyakini bisnis MRO di Indonesia akan banyak diminati oleh para investor. Oleh karena itu, lanjutnya, peran pemerintah menjadi sangat penting guna mendukung perkembangan bisnis MRO.
Menurutnya, kapasitas pelaku usaha MRO nasional saat ini masih belum mampu menyerap nilai pasar MRO di Indonesia. Dari total nilai pasar MRO, lanjutnya, pelaku usaha MRO nasional hanya menyerap sekitar 30%.
“Pertumbuhan kapasitas kita dibandingkan dengan pasar, ternyata masih lebih tinggi pasar. Jadi walau kapasitas kita tumbuh, tapi pasar justru tumbuh lebih cepat. Makanya, peran pemerintah sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Richard mengungkapkan beberapa tantangan yang harus segera diatasi pemerintah antara lain bea masuk suku cadang penerbangan pesawat dan penyediaan teknisi atau mekanik di bidang perawatan pesawat.
Bisnis Perawatan Pesawat Diperkirakan Tumbuh Akan 12%
Asosiasi Perawatan Pesawat Indonesia memperkirakan pertumbuhan bisnis perawatan pesawat terbang di Indonesia akan mencapai 12%, atau senilai US$1,1 miliar pada tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
5 jam yang lalu