Bisnis.com, SEMARANG - Produsen pupuk PT Petrokimia Gresik mengajak petani menerapkan pemupukan berimbang agar menghasilkan panen lebih optimal sekaligus menjaga kesuburuan lahan.
"Demi menjaga efektivitas dan efesieinsi produksi, pemupukan berimbang dengan komposisi 5:3:2 itu penting," kata Kepala Bagian Media, Penerbitan, dan Dokumentasi Departemen Humas PT Petrokimia Gresik Widodo Heru Supriyono di Semarang, Rabu (23/12/2015).
Dalam keterangan tertulisnya, ia menjelaskan komposisi 5:3:2 tersebut merujuk pada pemakaian 500 kilogram pupuk organik, 300 kg pupuk NPK, dan 200 kg urea untuk setiap 1 hektare sawah.
Pemakaian pupuk kimia berlebihan, menurut dia, malah menyebabkan kesuburan sawah turun sehingga produktivitas panen dan lahan berkurang.
Titis, Kepala Bagian Penjualan Petrokimia Gresik Wilayah Jawa Tengah menambahkan penggunaan pupuk organik dan kimia secara berimbang akan memperbaiki struktur tanah, yang pada gilirannya meningkatkan produksi.
Ia menjelaskan wilayah pemasarannya sudah menyalurkan lima jenis pupuk dengan serapan sekitar 90% hingga Desember 2015, kecuali pupuk organik (Petroganik) yang baru terserap 80%.
Dari target penjualan sebanyak 259.000 ton pupuk organik, katanya, sampai saat ini tersalur 206.655 ton atau sekitar 80%.
Sementara itu,serapan pupuk urea mencapai 97% dari rencana alokasi 70.000 ton. Pupuk jenis NPK terserap 93% dari 425.000 ton, pupuk SP 36 terserap 97% dari 157.000 ton, sedangkan pupuk ZA terserap 89% dari rencana alokasi 226.000.
Relatif rendahnya serapan pupuk organik diperkirakan karena banyak petani yang menggunakan pupuk kandang dan kompos buatan sendiri.
Melihat sisa stok, Titis memperkirakan persediaan pupuk di Jateng bakal mecukupi kebutuhan hingga musim tanam saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
30 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu
Rupiah Ambruk, Bahlil Wanti-wanti Dampak ke Impor BBM & LPG
1 jam yang lalu