Bisnis.com, PADANG - PT Semen Padang menggenjot pasar domestik pada tahun ini menyusul lesunya penjualan dalam negeri sepanjang tahun lalu, akibat pelemahan ekonomi dan belanja infrastruktur yang tidak optimal.
Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry mengungkapkan perseroan memprioritaskan pasar domestik guna memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur, terutama di kawasan Sumatra.
“Tahun ini fokusnya pasar domestik, karena potensinya juga besar. Tahun lalu sedikit melemah karena pelemahan ekonomi,” katanya kepada Bisnis, Senin (1/2/2016).
Menurutnya, kebutuhan konsumsi semen dalam negeri bakal meningkat sekitar 5% tahun ini, yang ditopang pembangunan infrastruktur, baik jalan, jembatan, maupun irigasi. Selain itu juga serapan dari pembangunan perumahan dan perkantoran.
Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) sepanjang tahun lalu mencatatkan penjualan Semen Padang di pasar domestik turun 3,3% dari 6,74 juta ton tahun lalu menjadi 6,52 ton.
Namun secara keseluruhan penjualan anak usaha Semen Indonesia Grup itu masih tumbuh tipis 0,4% dari 6,86 juta ton menjadi 6,89 juta ton. Rapor biru penjualan itu ditopang meningkatnya ekspor sebesar 201,4% atau menjadi 370.440 ton dari tahun sebelumnya 122.903 ton.
Benny mengungkapkan penjualan semen yang sempat mengalami penurunan signifikan di paruh pertama, mengalami kenaikan di semester kedua. Per Desember tahun lalu misalnya, Semen Padang mampu meningkatkan penjualan 18,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Konsumsi semen di Sumatra sepanjang tahun lalu juga menunjukkan peningkatan 4,5% dari 12,49 juta ton menjadi 13,05 juta ton. Angka itu jauh lebih baik dari konsumsi di Jawa yang anjlok 0,1% dan Kalimantan yang turun 10,7%.
Dia meyakini penjualan semen bakal lebih baik tahun ini, asalkan realisasi belanja pemerintah segera dimulai di paruh pertama, sehingga mampu mengoptimalkan penjualan.
Adapun, perusahaan semen tertua di Asia Tenggara itu menargetkan menguasaan pasar Sumatra sebagai basis utama penjualan sebesar 45%.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Semen Padang Pudjo Suseno mengatakan peningkatan penjualan ditargetkan berkisar 5,5% sampai 6% tahun ini.
“Perkiraan kami bakal lebih bagus dari tahun lalu. Kan, banyak proyek infrastruktur sudah jalan di Sumatra, permintaan semen tahun ini bakal lebih tinggi,” katanya.
Meski memprioritaskan pasar dalam negeri, Semen Padang tetap menargetkan pertumbuhan ekspor sekitar 5% dari total produksi. Target ekspor sekitar 500.000 ton yang diperuntukan bagi pasar Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika.