Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengoptimalisasi tempat pelelangan ikan sebagai pusat penjualan hasil tangkapan nelayan guna menjaga stabilitas harga ikan tangkap dan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Jawa Barat Jafar Ismail mengatakan selama ini keberadaan tempat pelelangan ikan (TPI) masih belum optimal karena sarana dan prasarananya kurang mendukung.
Untuk mengoptimalkan TPI, pihaknya akan berkoordinasi bersama dinas kabupaten/kota serta koperasi sebagai pengelola untuk memperbaiki fasilitasnya dan meningkatkan transaksinya.
"Sesuai dengan Undang-undang No.23/2014 tentang Pemerintah Daerah pengelola TPI tetap berada di dinas perikanan kabupaten/kota atau koperasi. Namun kami menjalankan koordinasi," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (15/2).
Menurutnya, sarana dan prasarana TPI yang perlu dibenahi antara lain ketersediaan air bersih, keranjang untuk menampung ikan, serta tempat pendaratan kapal nelayan.
Apabila sarana dan prasarana tersebut sudah terpenuhi maka optimalisasi TPI akan berjalan dengan lancar.
Pihaknya meminta agar pengelola TPI bisa menjaga kestabilan harga ikan saat pelelangan sehingga nelayan tidak menjual hasil tangkapannya langsung ke tengkulak.
"Di saat harga rendah, nelayan selalu mengandalkan tengkulak untuk menjual hasil tangkapan. Karena mereka ingin langsung mendapatkan keuntungan cepat yang akhirnya malah ketergantungan," ungkapnya.
Di samping itu, Diskanlut juga mengintensifkan sosialisasi sistem informasi nelayan pintar berbasis android sebagai program dari pemerintah pusat.
Dengan aplikasi tersebut, nelayan bisa memantau pergerakan harga ikan di seluruh TPI yang berada di Indonesia.
Selain itu, sistem tersebut juga mengintegrasikan sistem informasi yang dapat mendukung aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan antara lain informasi cuaca, daerah penangkapan ikan, dan dinamika laut.
Dengan adanya aplikasi tersebut, para nelayan dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan melalui perangkat gadget milikinya, sehingga diharapkan akan membantu memacu produktivitas tangkapan.
"Sosialisasi digencarkan dan diharapkan dapat menyebar di antara sesama nelayan lain tentang pentingnya aplikasi ini untuk menunjang kegiatan penangkapan ikan di laut," tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya menilai tidak seluruh nelayan saat ini melek dengan teknologi. Oleh karena itu, penggunaan aplikasi tersebut perlu dibarengi dengan transfer pengetahuan.
Sementara itu, Serikat Nelayan Indonesia (SNI) meminta pemerintah konsisten menjalankan TPI dengan maksimal sebagai upaya menstabilkan harga ikan di pasaran.
Presidium Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Jabar Budi Laksana menilai selama ini harga ikan fluktuatif akibat fungsi tempat pelelangan ikan (TPI) kurang maksimal.
"Fungsi pelelangan harus berjalan dan pemerintah daerah harus mendorong upaya pelelangan agar maksimal dan bisa diandalkan oleh nelayan," katanya.
Menurutnya, keuntungan dalam TPI selain menstabilkan harga ikan juga tentu saja pendapatan asli daerah bisa lebih digali.
Dengan demikian, sarana TPI ini harus segera dimaksimalkan. Sebab di beberapa daerah saat ini keberadaan TPI masih harus diperbaiki.
"Lalu ada peran koperasi sebagai lembaga ekonomi nelayan yang mengelola tempat pelelangan ikan agar juga nelayan bisa saling membutuhkan sebagai anggota koperasi," ujarnya
Jabar Optimalisasi Tempat Pelelangan Ikan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengoptimalisasi tempat pelelangan ikan sebagai pusat penjualan hasil tangkapan nelayan guna menjaga stabilitas harga ikan tangkap dan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu