Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Bulog membeli gabah kering giling, bukan gabah kering panen, agar petani mendapat nilai tambah lebih besar.
Permintaan itu disampaikan Soekarwo saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ketahanan pangan antara Perum Bulog Divisi Regional Jatim dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Rabu (24/2/2016).
Dalam hitungannya, penyerapan dalam bentuk GKG akan memberi nilai tambah 16% kepada petani meskipun secara volume menyusut 5%.
"Jangan ada truk-truk masuk ke sawah membeli gabah kering panen," ungkap Soekarwo.
Pada 2015, Jatim memproduksi 13 juta ton GKG setara 8,5 juta ton beras.
Dengan kebutuhan 3,5 juta ton, maka Jatim surplus beras 4,9 juta ton.