Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berkomitmen membangun 45 pasar kawasan perdesaan karena pasar diyakini sebagai pusat lalu lintas barang dan uang berperan mendorong penguatan ekonomi desa.
Menteri Desa Marwan Jafar mengatakan, pasar kawasan perdesaan akan menjadi pusat kegiatan ekonomi, transaksi jual beli produk antardesa dalam satu kawasan di suatu kabupaten. Pasar kawasan ini akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) antardesa dalam sebuah kawasan.
“Desa sebagai satu entitas jika tidak ada koneksi, tidak akan berkembang optimal. Inilah mengapa pasar kawasan perdesaan menjadi sangat strategis,” ungkapnya, Kamis (12/5).
Menurut rencana, bangunan pasar kawasan perdesaan ini akan menempati lahan seluas seluas 300 m2 beserta fasilitas jalan untuk mendorong mobilisasi barang.
Pasar perdesaan ini memakai konsep villages, industralia and rest area (VIRA) yang dirancang untuk memudahkan terjadi transaksi produk lokal yang dapat mendukung pemenuhan ketersediaan barang dan jasa primer maupun sekunder di kawasan perdesaan.
Pasar kawasan perdesaan berada di jalan provinsi atau jalan utama kabupaten dengan luasan lahan lebih kurang satu hektar atau 10.000 m2.
Dalam pasar kawasan tersedia beberapa fasilitas seperti lapak pedagang, kantor pengelola pasar, kantor BUMDes Bersama, gudang, warung kuliner, dan ruang galeri untuk memamerkan produk-produk unggulan di kawasan perdesaan setempat.
Program pasar kawasan perdesaan sendiri dijalankan melalui Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan (PEKP) pada Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP).
Direktur Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Faizul Ishom mengatakan anggaran yang digunakan untuk program ini mencapai Rp67 miliar untuk 45 lokasi. Pembangunannya bisa dengan merevitalisasi pasar yang sudah ada dan membuat pasar yang baru.
Menurutnya, ada tiga ciri kawasan ekonomi perdesaan seperti pasar terletak di jalan provinsi atau jalan lintas utama dengan lalu lintas yang tinggi dan berada di wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.
Ciri lainnya, pasar terletak di lokasi yang strategis dan meliputi beberapa desa yang berdekatan dan diharapkan menjadi pusat logistik antar desa dan terakhir, pasar memiliki segmentasi barang yang akan dijual antardaerah.
Dia juga menjelaskan, pengelolaan pasar oleh beberapa BUMDes secara bersama-sama merupakan stimulan untuk menarik investor dalam melakukan pengembangan bisnis di sekitar pasar kawasan pada lahan dan areal pengembangan yang masih kosong.
“Ini bisa melibatkan banyak pihak. Baik dari pihak swasta maupun BUMN melalui kegiatan tanggung jawab sosial. Prosesnya bisa melalui mekanisme perjanjian tersendiri dengan pengelola pasar,” papar Faizul.
Kementerian Desa sejauh ini telah membangun kerja sama antarinstansi, termasuk dengan pihak swasta dan masyarakat. Sejumlah instansi yang sudah bekerjasama mendukung pasar kawasandiantaranya PT Pegadaian (Persero), PT BNI (Persero), PT Indosat, TNI, PT RNI (Persero), PT Pertamina(Persero), dan BP Migas (Persero).
Sedikitnya 45 Pasar Kawasan Perdesaan Segera Dibangun
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berkomitmen membangun 45 pasar kawasan perdesaan karena pasar diyakini sebagai pusat lalu lintas barang dan uang berperan mendorong penguatan ekonomi desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : MG Noviarizal Fernandez
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
53 menit yang lalu
Menko Perekonomian Airlangga Tegaskan QRIS hingga e-Toll Tak Kena PPN 12%
2 jam yang lalu