Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN XI Segera Giling Gula Rafinasi Penuhi Kebutuhan 2017

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI segera menggiling gula rafinasi menjadi gula kristal untuk memenuhi kebutuhan gula sebelum memasuki giling tahun depan.

Bisnis.com, MALANG - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI segera menggiling gula rafinasi menjadi gula kristal untuk memenuhi kebutuhan gula sebelum memasuki giling tahun depan.

Dirut PTPN XI Dolly P. Pulungan mengatakan perusahaan tersebut mendapat jatah dari pemerintah untuk menggiling gula rafinasi sebanyak 44.000 ton dan setelah digiling menjadi gula kristasl akan susut menjadi 41.000 ton.

“Dari sisi SDM dan mesin penggiling, tidak ada masalah. Kami siap. Kami sudah melakukan kegiatan yang sama sudah tiga kali,” ujarnya di sela-sela ground breaking Pembangunan Rawat Inap di RS Lavalette Malang, Rabu (3/8/2016).

Jatah 44.000 ton gula rafinasi itu merupakan bagian dari jatah secara nasional sebanyak 114.000 ton gula rafinasi yang digiling menjadi gula kristal untuk beberapa PG.

Dia memperkirakan penggilingan gula rafinasi akan dimulai pada akhir Agustus. Saat ini prosesnya pada tender untuk menunjuk investor yang menjadi pengimpor gula rafinasi.

Masing-masing importir yang berminat sudah melakukan penawaran dan sekarang amplopnya sudah dibuka.

Ada 8 PG milik PTPN XI yang akan menggiling gula rafinasi menjadi gula kristal a.l PG Jatiroto, PG Semboro. PG Asembagus, dan PG Wonolangen.

Gula kristal hasil penggilingan gula rafinasi tersebut nantinya akan dilepas pada Januari-April 2017, yakni periode sebelum memasuki musim penggilingan tebu di PG.

Pada periode tersebut, biasanya gula naik karena pasokan terbatas karena PG belum memulai giling. Untuk mengatasinya, maka diperlukan pasokan gula a.l berupa gula kristal dari penggilingan gula rafinasi.

Menurut dia, beredarnya gula kristal dari penggilingan gula rafinasi tersebut tidak akan merusak harga pasar. Hal itu terjadi karena kebutuhan gula kristal memang kurang.

Kebutuhan gula nasional sebesar 5,7 juta ton per tahun, yakni gula kristal sebanyak 3 juta ton dan gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman sebanyak 2,7 juta ton. Dari jumlah itu, pasokan gula dari PG-PG yang ada hanya mencapai 2,1-2,2 juta ton saja per tahun.

Untuk memenuhi kebutuhan gula kristal tersebut, kebijakan yang ditempuh pemerintah a.l dengan mendatangkan gula rafinasi untuk diproses menjadi gula kristal. “Jumlahnya sangat kecil, hanya sekitar 114.000 ton,” ujarnya. Jika dikonversi menjadi gula kristal, maka akan susut menjadi 100.000 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper