Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Pengguna Garam Impor (AIPGI) menilai importasi garam yang dilakukan oleh Pemerintah digunakan sepenuhnya untuk kebutuhan industri dan tidak akan mematikan petani garam lokal.
Ketua AIPGI Tony Tanduk menilai impor garam yang masuk di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, untuk kebutuhan aneka pangan yang bisa menyerap tenaga kerja lebih dari 1 juta orang di industri lokal.
"Alasan garam diimpor, yang pertama itu kualitas, kemudian harga, kontinuitas mutu dan kontinuitas suplai," kata Tony, Senin (22/8/2016).
Dia mengatakan diperlukan akurasi data untuk mengetahui betul posisi dan kualifikasi mutu dari garam petani. “Berapa banyak, ada dimana dan mutu bagaimana? agar datanya akurat. AIPGI selalu berupaya mengoptimalkan kemitraan antara petani dan industri pengguna garam," katanya.
Adapun, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan untuk garam impor yang masuk merupakan garam kebutuhan industri dan tidak ada keterkaitan dengan garam rakyat yang tidak terserap.
Menurutnya, garam yang didatangkan melalui Pelabuhan Cirebon itu sudah sesuai prosedur untuk industri dan ia meyakinkan bahwa itu tidak berkaitan dengan garam lokal.
Enggar melanjutkan ijin garam impor itu sudah ada sejak lama dan sebelum ia menjabat juga sudah ada mengenai izin garam impor yang masuk di Pelabuhan Cirebon.