Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meminta Asian Development Bank untuk semakin fleksibel dan aktif dalam mendukung pembiayaan pembangunan di Indonesia.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro dalam sambutannya mengatakan selama 15 tahun hubungan Indonesia dan Asian Development Bank (ADB) telah terjalin dengan baik terutama dalam komitmen panjang di pembiayaan di infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya.
Dia berharap ADB lebih aktif terutama melalui departemen swastanya terutama pemerintah saat ini tengah gencar mempromosikan investasi dengan skema Public Private Partnership (PPP).
"Lokasi [kantor ADB] tidak hanya strategis tapi sangat dekat dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas. Kami berharap ADB bisa datang lebih sering ke kantor kamk karena lebih dekat," katanya pada acara peresmian kantor baru ADB, di Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Sebelumnya, ADB telah menyetujui penyaluran pinjaman baru ke Indonesia senilai US$500 juta. Utang baru tersebut diterbitkan setelah Indonesia dinilai berhasil melakukan reformasi kebijakan demi mengurangi hambatan investasi dan mendorong kerjasama pemerintah dengan swasta.
Bambang menilai peran ADB terus berkembang di Indonesia, tidak hanga sebagai rekan untuk peminjaman guna memenuhi kebutuhan pembiayaan dan menutup defisit bujet, tapi juga telah berkembang menjadi rekan diskusi tentang ekonomi domestik.
"Kami punya banyak tantangan, pemerintah tidak bisa sendirian memecahkan masalah. Semoga kita bisa semakin dekat dengan ADB," ucapnya.