Bisnis.com, JAKARTA--PT Perusahaan Gas Negara, Tbk dan PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamina (persero) tak akan membentuk anak usaha baru guna membangun serta mengoperasikan ruas pipa gas Duri-Dumai.
Direktur Utama PT Pertamina Gas Hendra Jaya mengatakan pihaknya masih melakukan pembicaraan dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Tbk agar bisa melakukan kegiatan secara efisien.
Idealnya, hanya terdapat satu badan usaha di satu ruas yang dibangun dan dioperasikan.
Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral No.4975 K/12/MEM/2016, PGN dan Pertagas harus membangun bersama infrastruktur gas berikut penunjangnya secara bersama-sama.
Meski begitu, kehadiran dua badan usaha di satu ruas yang sama tak akan membuat keduanya membentuk anak usaha baru.
Dilihat dari volume gas yang dialirkan serta panjang pipa yang dibangun, Hendra menganggap kurang efisien bila harus membentuk anak usaha baru.
Dari sisi administrasi, katanya, cara ini dianggap memakan waktu karena memerlukan persetujuan pemegang saham terlebih dahulu.
"Barangkali perlu dipertimbangkan kalau bikin anak usaha kan hanya mengurusi segmen 60 kilometer, kemudian volumenya enggak banyak mungkin ribet di administrasi, ada persetujuan pemegang saham," ujarnya di sela acara IndoPipe 2016 di Jakarta, Selasa (30/8).
Salah satu solusi yang kemungkinan dilakukan, Hendra menyebut dengan membagi berdasarkan ruas masing-masing.
PGN mengerjakan bagiannya sendiri dan Pertagas mengerjakan sisanya. Mengingat, keduanya memiliki izin penghantaran gas dan bisa menjadi transporter.
Adapun, PGN ditugaskan untuk menyentuh industri di wilayah Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi, karena memerlukan percepatan dan Pertamina untuk mengoptimumkan Kilang Dumai yang akan kembali dioperasikan.
PGN akan membangun pipa sepanjang 100 kilometer dengan volume 160 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMscfd). Sementara, Pertagas membangun pipa sepanjang 67 km dengan volume 157 MMscfd. Keduanya, ditargetkan rampung dibangun pada kuartal I/2017.
"Kami bangun setengah-setengah lah. Satu segmen berapa kilometer, Pertagas, satu segmen berapa kilometer, PGN," katanya.
Dalam perkembangan lain, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan berdasarkan kajian Pertamina, proyek penambahan kapasitas kilang Dumai akan lebih diprioritaskan dibandingkan dengan RU VI Balongan.
Menurutnya, Dumai memiliki beberapa kelebihan sehingga lebih diprioritaskan, yaitu dari skala ekonomi proyek, ketersediaan lahan, dan penyerapan hasil produksi.
“Untuk RU II Dumai lahan sudah tersedia. Untuk hasil produksi kami sudah proyeksikan Sumatera akan menyerap produk-produk dari RDMP RU II Dumai," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (30/8).
Pihaknya pun akan menegaskan komitmen Saudi Aramco sebagai partner dalam proyek tersebut.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Bila Saudi Aramco masih berkomitmen terlibat dalam proyek tersebut, dia menargetkan adanya kesepakatan Head of Agreement (HoA) kedua belah pihak pada Oktober 2016.
Proyek Pipa Duri-Dumai : Anak Usaha Baru Tak Akan Dibentuk
PT Perusahaan Gas Negara, Tbk dan PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamina (persero) tak akan membentuk anak usaha baru guna membangun serta mengoperasikan ruas pipa gas Duri-Dumai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu