Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat pertumbuhan ekonomi Australia berekspansi dengan laju tercepat dalam empat tahun, didorong oleh lonjakan pada investasi publik untuk membangun jalan dan rel kereta api serta penguatan pada ekspor sumber daya.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini (Rabu, 7/9/2016), pertumbuhan produk domestik (PDB) negara tersebut naik 0,5% pada kuartal kedua dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.
Dibandingkan setahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi naik 3,3%, penguatan terbesar sejak kuartal kedua 2012. Angka pertumbuhan secara tahunan tersebut sesuai dengan prediksi para ekonom.
Ekspansi pada kuartal kedua didorong oleh kenaikan pada belanja negara sebesar 1,9% serta pada investasi publik sebesar 15,5%.
Peningkatan belanja negara, khususnya pada tingkat pemerintah negara dan lokal, terjadi saat investasi oleh industri selain tambang mulai menunjukkan perbaikan kuartal lalu.
Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya bank sentral Australia Reserve Bank of Australia untuk mengarahkan peralihan ke pertumbuhan sumber-sumber non pertambangan dapat bekerja setelah kebijakan yang longgar diterapkan selama bertahun-tahun serta depresiasi 25% dalam mata uang dari puncak booming pertambangan.
“Pemerintah telah datang dengan upaya penyelamatan. Segala sesuatu akan lebih lemah jika bukan karena stimulus fiskal,” kata Paul Dales, kepala ekonom Australia dan New Zealand di Capital Economics Ltd.
Sehari sebelum rilis laporan PDB kuartal kedua, Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens beserta jajarannya kemarin memutuskan mempertahankan tingkat suku bunganya di level 1,5%.