Bisnis.com, SAMARINDA - Kebutuhan sapi di Kaltim per tahun mencapai 58.000 ekor. Dari jumlah itu, baru sekitar 15.000 ekor yang sanggup dipenuhi peternak Kaltim.
Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur, Rusmadi mengatakan peluang usaha subsektor peternakan sapi saat ini masih terbuka lebar karena kebutuhan daging dan hewan ternak di Kaltim masih harus didatangkan dari luar daerah untuk menutupi kekurangan kebutuhan sapi tersebut.
"Kemampuan Kaltim hanya mampu mencukupi kebutuhan 15.000 ekor sapi. Selebihnya, kekurangan kebutuhan 43.000 ekor per tahun di Kaltim harus didatangkan dari luar daerah seperti dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan dari Jawa Timur," jelas Rusmadi saat hadiri Rembuk Peternak Kaltim yang digelar di Kelurahan Mugirejo, Sungai Pinang, Samarinda, Kamis (6/10/2016).
Kondisi kekurangan kebutuhan sapi ini, menurut Rusmadi, menjadi peluang bagi Kaltim untuk terus memacu berkembangnya usaha peternakan, karena pasar atau kebutuhannya dan pembelinya sudah ada.
"Cara berpikir peternak rakyat kita selama ini masih sederhana dan harus diubah. Peternak harus berorientasi bisnis dan harus tidak mudah puas setelah berhasil memelihara beberapa ekor ternak yang hanya mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga," ujar Rusmadi.
Pemprov Kaltim sejak tahun 2009, dikatakan Rusmadi, sangat serius mengembangkan pertanian dalam arti luas, termasuk subsektor peternakan.
"Sektor peternakan ini menjadi salah satu yang diseriusi Kaltim karena sudah tidak mungkin mengandalkan sektor migas dan batu bara, mengingat sumber daya alam dari tambang tersebut pasti akan habis dan sekarang sudah dirasakan dampaknya," ujar Rusmadi.
Peternak saat ini didorong harus memiliki ambisi menjadikan peternakannya bisa dijual sampai ke luar daerah hingga ke luar negeri. Peternak Kaltim mesti lebih banyak untung apalagi dari kotoran dan urine sapi masih bisa diolah dan memiliki nilai komersial.