Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional menandatangani kerja sama dengan "Import Promotion Desk" (IPD) Jerman, dalam upaya meningkatkan promosi kayu dari dalam negeri untuk meningkatkan ekspor.
"Indonesia merupakan salah satu negara terdepan di dunia dalam hal produksi dan ekspor kayu ringan. Tidak hanya itu, Indonesia juga kaya sumber bahan baku kayu ringan yang saat ini sangat diminati industri kayu di negara-negara Eropa," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda, di Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Arlinda mengatakan, penandatanganan kerja sama yang dilakukan Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN tersebut diharapkan mampu menggenjot kinerja ekspor khususnya untuk produk ringan dengan tujuan negara-negara di wilayah Benua Biru.
Kementerian Perdagangan menandatangani dua perjanjian kerja sama yakni "Strategy Paper on Lightweight Timber Indonesia" dan "Service Agreement on Interzum 2017". Kedua komitmen perjanjian kerja sama tersebut merupakan turunan dari "Statements of Cooperation on Trade Promotion" antara Ditjen PEN dengan IPD yang ditandatangani pada penyelenggaraan TEI ke-29, Oktober 2014.
Realisasi kerja sama yang ditandatangani disela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 itu juga didorong dari kesuksesan tiga eksportir Indonesia pada pameran Interzum 2015 yang disponsori IPD, dan dilatarbelakangi hasil positif yang diperoleh lima eksportir Indonesia saat "study tour" ke Jerman pada Juni 2016.
Strategy Paper on lIghtweight Timber Indonesia fokus kepada langkah-langkah yang akan ditempuh demi mempromosikan kayu ringan Indonesia ke Eropa, sedangkan Service Agreement on Interzum 2017 fokus kepada partisipasi Indonesia dalam pameran Interzum 2017 di Koln, Jerman, 16-19 Mei 2017.
"Melihat besarnya potensi Indonesia dalam pengembangan ekspor kayu ringan, para pelaku usaha industri kayu Indonesia dapat segera mengambil langkah-langkah strategis dalam hal pemasaran dan 'branding' serta mengambil keuntungan dari nilai tambah yang dapat dihasilkan dari sektor ini," tutur Arlinda.
Pasar Eropa dinilai sangat menjanjikan untuk produk kayu ringan karena permintaan yang terus meningkat, di mana masyarakat Eropa banyak memanfaatkan kayu ringan pada industri karavan, otomotif, dan perkakas dapur. Mereka mulai mementingkan produk bernilai tambah dan berkelanjutan.
Kerja sama tersebut juga menjadi kesempatan meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang bukan hanya memasok produk kayu keras yang biasa digunakan untuk furnitur luar ruang, tapi juga sebagai pemasok produk kayu yang inovatif dan berkelanjutan.
IPD Jerman membawa rombongan misi pembelian kayu ringan yang terdiri dari 10 importir atau pebeli potensial asal Eropa ke Indonesia pada 9-14 Oktober 2016. Dari kunjungan tersebut diperoleh potensi transaksi sebesar 2,88 juta dolar Amerika Serikat.
Delegasi misi pembelian ini juga telah melakukan kunjungan dan pertemuan bisnis ke delapan perusahaan kayu ringan inovatif yang berlokasi di Medan, Semarang, dan Surabaya pada 10-13 Oktober 2016, serta mengunjungi TEI 2016 pada 14 Oktober 2016.
Indonesia-Jerman Tingkatkan Promosi Ekspor Kayu
Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional menandatangani kerja sama dengan Import Promotion Desk (IPD) Jerman, dalam upaya meningkatkan promosi kayu dari dalam negeri untuk meningkatkan ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
23 menit yang lalu
WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Seri A Tahap I dengan Call Option
45 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
1 jam yang lalu