Bisnis.com, JAKARTA—PT Kereta Api Indonesia berharap dapat tetap menjadi operator kereta api di jalur utara Pulau Jawa lintas Jakarta-Surabaya setelah direvitalisasi.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan PT KAI belum ditunjuk oleh pemerintah sebagai operator kereta dengan kecepatan di atas 150 kilometer per jam jalur Jakarta-Surabaya.
“Belum [ditunjuk sebagai operator]. Ditunjuk sebagai operator itu setelah ketahuan siapa yang membangun,” kata Edi, Jakarta, Senin (14/11).
Dia mengatakan perusahaan tidak mungkin menjadi operator kereta api berkecepatan di atas 150 km per jam tersebut jika pemerintah belum menugaskan.
Hanya saja, dia mengungkapkan, pemerintah seharusnya menunjuk PT KAI sebagai operator mengingat saat ini perusahaan merupakan operator kereta pada lintas tersebut.
“Tapi kalau tidak KAI, ya ini kan membingungkan, karena ini sekarang KAI yang pakai,” kata Edi. Kemudian, dia mempertanyakan bagaimana nasib perusahaan jika operator kereta dengan kecepatan di atas 150 kilometer per jam tersebut diserahkan ke swasta.
Menurutnya, pemerintah dapat menggandeng investor dari manapun karena itu keputusan pemerintah. Namun, dia mengatakan operasi kereta tersebut dapat dikerjasamakan dengan PT Kereta Api Indonesia.
Edi mengatakan siap jika pemerintah menunjuk PT Kereta Api Indonesia sebagai operator kereta dengan kecepatan di atas 150 kilometer per jam tersebut. Dia mengatakan sumber daya manusia
Revitalisasi jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa tersebut, dia menilai dapat membuat perjalanan masyarakat dari Jakarta menuju Surabaya atau sebaliknya lebih cepat, dari sekitar 10 jam menjadi 5 jam. Oleh karena itu, dia berharap revitalisasi tersebut dapat cepat selesai.
Kepala Sub Bagian Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu mengatakan belum bisa menjawab siapa operator kereta lintas Jakarta-Surabaya setelah adanya revitalisasi jika investor masuk ke dalam proyek tersebut.
“Tergantung investor yang masuk. Apakah dia memasukkan skema pengoperasian sarana dalam kajian investasi mereka atau tidak,” kata Joice.
Dia mengatakan skema investasi terkait dengan revitalisasi jalur kereta api Jakarta-Surabaya sampai saat ini masih belum diketahui. Oleh karena itu, dia mengatakan semua kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk adanya kerjasama antara PT KAI dengan investor.
Kementerian Perhubungan, dia mengatakan mengundang investor untuk melakukan revitalisasi karena terbatasnya Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN).
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan revitalisasi jalur KA Jakarta-Surabaya akan memulai menjalani studi kelayakan pada 2017, kerja sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan pihak Jepang.
"Sekitar enam bulan, karena ada tikungan yang terlalu tajam yang perlu diluruskan," tuturnya, Jumat (11/11).
KAI Berharap Jadi Operator Kereta Jakarta-Surabaya
PT Kereta Api Indonesia berharap dapat tetap menjadi operator kereta api di jalur utara Pulau Jawa lintas Jakarta-Surabaya setelah direvitalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium