Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok bisnis besutan Chandra Lie, Sriwijaya Air Grup, berencana membangun hanggar di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, guna memenuhi kebutuhan jasa perawatan pesawat maskapai.
Direktur Utama Sriwijaya Air Group Chandra Lie mengatakan kebutuhan jasa perawatan armada Sriwijaya Air selama ini dikerjakan oleh Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dan perusahaan perawatan pesawat dari Malaysia.
"Sriwijaya Air selama ini menggunakan jasa GMF. Ini supaya devisanya jangan sampe keluar. Namun enggak bisa dipungkiri, GMF enggak mampu tampung armada kami, sehingga kami kirim juga ke Malaysia. Itu kan sangat disayangkan," katanya di Jakarta, Minggu (18/12/2016).
Oleh karena itu, lanjut Chandra, Sriwijaya Air Grup berencana membangun perusahaan perawatan pesawat (maintenance, repair & overhaul/MRO) sendiri, dan membangun hanggar di Cengkareng.
Kendati demikian, dia mengakui tidak mudah untuk membangun hanggar baru di Cengkareng, terutama menyangkut ketersediaan lahan. Menurutnya, apabila tidak di Cengkareng, Sriwijaya Air Group akan membangun hanggar di tempat lain.
"Saya harap bisa membeli lahan di AP2 [Angkasa Pura II] Soetta untuk bangun di sana. Sekarang lagi bicara dengan presiden direktur AP2. Kalau enggak, kami akan pilih di Bintan. Saya juga sudah pesan 100 hektare untuk MRO itu," tuturnya.
Sayangnya, Chandra masih belum tahu kapan perusahaan MRO--yang dinamakan Sriwijaya Maintenance Facility (MRO)--itu akan beroperasi. Namun demikian, dia mengaku pihaknya telah menjalin kerja sama dengan GMF agar Sriwijaya Air Grup dapat merawat armadanya secara mandiri.