Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Februari, PTPN XI Siap Terapkan Aplikasi Manajemen Informasi ERP

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI memastikan pada Februari 2017 perusahaan siap go live dalam mengaplikasikan sistem manajemen informasi berbasis teknologi menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan software SAP.
Kebun tebu milik PTPN/Ilustrasi
Kebun tebu milik PTPN/Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI memastikan pada Februari 2017 perusahaan siap go live dalam mengaplikasikan sistem manajemen informasi berbasis teknologi menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan software SAP.

ERP merupakan suatu aplikasi yang mengintegrasikan seluruh fungsi di dalam suatu perusahaan secara end to end, mulai dari fungsi pengadaan, produksi, distribusi, penjualan hingga pengelolaan sumber daya manusia (SDM).

Direktur Utama PTPN XI, Dolly Parlagutan Pulungan menjelaskan PTPN XI telah ditunjuk oleh holding BUMN gula untuk menjadi pilot project penerapan ERP bersama dengan PTPN V. Nantinya secara roll out sistem tersebut diteruskan oleh PTPN yang lain secara bertahap sehingga seluruh BUMN perkebunan ini terintegrasi dengan holding.

“PTPN XI dipilih lebih dulu oleh holding karena memang perusahaan ini 90% lini bisnisnya adalah gula atau tebu untuk tanaman semusim, lalu PTPN V tanaman tahunan. Kemudian dari semua PTPN yang tidak untung tahun ini, tapi kami bisa menghasilkan laba,” ujarnya, Jumat (27/1/2017).

Dolly mengatakan dengan menggunakan ERP, diyakini perusahaan akan mampu menghadapi persaingan bisnis, di mana sistem pada ERP tersebut menyajikan data aktual menengani kondisi internal perusahaan sehingga memudahkan top management untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat.

“Sistem manajemen informasi kami sebelumnya masih secara manual mulai dari rencana produksi, distribusi, penjualan sampai kredit usaha yang dibutuhkan petani, tapi dengan sistem ini semua serba otomatis terintergasi,” ujarnya.

Dolly menambahkan upaya mengubah sistem kerja dengan menggunakan ERP tersebut juga merupakan salah satu langkah perseroan untuk menuju rencana initial public offering (IPO) ke depan.

“Tapi yang paling dekat adalah kami masuk ke obligasi dulu, mengenalkan market dulu yang lebih cepat, karena untuk pengembangan perusahaan kita masih butuh dana sekitar Rp4 triliun,” imbuhnya.

Adapun dalam ERP tersebut terdapat sejumlah modul penting yang memiliki fungsi khusus, di antaranya modul Finance yang bertanggung jawab dalam proses transaksi keuangan serta penjualan, modul controlling (C) untuk akutansi dan pengendalian biaya.

Ada pula plant maintenance (PM) untuk pemeliharaan aset, project system (PS) untuk pengelolaan proyek dan aktivitas lainnya, production planning (PP) untuk perencanaan produksi, quality management (QM) untuk pengendalian kualitas, sales and distribution (SD) untuk aktivitas penjualan dan distribusi, material management (MM) untuk pengadaan dan pergudangan, serta human capital management (HCM).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper