Bisnis.com, JAKARTA -- Jumlah kapal dengan alat tangkap ikan ramah lingkungan berkurang drastis dalam dua tahun terakhir. Kondisi itu berbanding terbalik dengan jumlah kapal dengan alat tangkap ikan kurang ramah lingkungan.
Data Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin) hasil kompilasi dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan kapal dengan alat tangkap pukat cincin (purse seine) pelagis kecil 34,2% dari total kapal penangkap ikan per Oktober 2016.
Jumlah itu berbanding terbalik dengan kondisi 2014, yang mana jumlah kapal dengan alat tangkap pancing (hook and lines) mencapai 39% dari total kapal penangkap ikan.
Per Oktober 2016, jumlah kapal dengan alat tangkap pancing minim, yakni huhate (pole and line) 2,1%; hand line tuna 2,9%; hand line 0,1%; pancing rawai dasar 3,1%; dan pancing rawai dasar paparan sahul 0,1%.
"Ditinjau dari komposisi alat tangkap, kontradiktif dengan pilar keberlanjutan karena komposisinya saat ini malah lebih buruk dari sebelumnya," kata Sekjen Astuin Hendra Sugandhi, Selasa (31/1/2017).