Bisnis.com, JAKARTA - Guna mencari solusi penyelesaian terhadap kasus ditemukannya praktek labuh jangkar di Tolop, Kepulauan Riau, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan segera menggelar rapat besar bersama instansi dan lembaga terkait pekan depan.
Pihaknya sangat menanggapi serius atas temuannya itu, usai melakukan peninjauan ke pulau Tolop bersama Gubernur Nurdin Basirun, Menteri PANRB Asman Abnur, dan Wamen ESDM Arcandra Tahar pada Jumat (10/3).
"Sekarang mau kita koordinasikan bagaimana mensikapi ini. Minggu depan saya akan menggelar rapat dengan Kementerian Perhubungan, KKP, Pemda, Angkatan Laut, Bakamla, dan beberapa instansi lain. Kita mau gimana nih terhadap kejadian yang saya saksikan," tegasnya, seperti siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (11/3/2017).
Pihaknya bahkan juga akan mendiskusikan hal itu dengan IMO (Organisasi Maritim Internasional). "Bagaimana jalan keluarnya, tapi tentunya kita akan bicarakan dan berkoordinasi lebih dahulu," ujarnya.
Pasalnya, menurut dia, hal pengawasan di sana menjadi penting karena praktek tersebut rentan menjadi tempat penyelundupan narkoba bahkan terorisme.
"Ini rentan menjadi tempat penyelundupan narkoba dan terorisme," ujarnya di Bandar Udara Hang Nadim, Batam, usai mengunjungi Pulau Tolop.
Menurut Menko Luhut, idealnya tanggungjawab penjagaan pulau diserahkan kepada Angkatan Laut RI.
Selama ini, katanya, memang ada sekitar 12 personel AL disana tetapi pihaknya akan melihat aturan yang ada dan mendiskusikannya dalam rapat yang akan dilaksanakan di Kantor Menko Kemaritiman di Jakarta.
"Harus ada langkah-langkat terpadu agar perbatasan kita aman. Fokus kita saat ini bagaimana menyelesaikan masalah Pulau Tolop dan menjaga Pulau Nipa," tegasnya.